PERJANJIAN DOSNIROHA ANTARA SIPUKKA HUTA DENGAN PENGELOLA OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS MENURUT HUKUM ADAT BATAK TAPANULI UTARA

Di Tapanuli, Marga yang membuka daerah atau Kawasan lokasi perkampungan ini
adalah marga Situmeang. Oleh karena itu, penduduk yang bermarga Situmeang
yang disebut sebagai Raja Huta atau Sipukka Huta. Bentuk Perjanjian dosniroha
yang dilakukan oleh sipukka huta dengan pengelola objek wisata dalam
pengelolaan sumber mata air panas ini berdasarkan hukum adat dilakukan secara
lisan (tidak tertulis). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pelaksanaan perjanjian
dosniroha yang dilakukan oleh sipukka huta dengan pengelola objek wisata dalam
pengelolaan sumber mata air panas disipoholon serta penyelesaian perjanjian
dosniroha yang dilakukan oleh para pihak berdasarkan hukum adat batak di
Kawasan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Metode
Penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian empiris yang
menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah Perjanjian
dosniroha yang terjadi antara sipukka huta sebagai pemilik dan pengelola objek
wisata pemandian air panas dilakukan secara didasarkan dengan kaidah moral berisi
ajaran saling menghormati (masipasangapon). Selain itu, Penyelesaian dalam
perjanjian ini didasarkan pada nilai-nilai dosniroha yang melekat pada adat dan
budaya masyarakat.
Kata Kunci: Dosniroha, Air panas, Sipaholon