PERANCANGAN CO-LIVING DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOFILIK

Perancangan co-living bagi mahasiswa dengan pendekatan arsitektur biofilik
merupakan respon terhadap sejumlah permasalahan yang ada. Pertama, pertumbuhan
jumlah mahasiswa UNIB yang terus bertambah setiap tahunnya sehingga kebutuhan akan
hunian pun meningkat. Kedua, kondisi kos-kosan yang kurang nyaman akibat dari
sirkulasi udara dan pencahayaan ruangan yang kurang baik. Ketiga, isu mengenai
kesehatan mental mahasiswa yang menjadi perhatian belakangan ini. Untuk itu perlunya
menyediakan hunian alternatif bagi mahasiswa yang nyaman dan dapat menjaga /
meningkatkan kesehatan mental mahasiswa. Metode yang digunakan dalam perancangan
ini adalah kualitatif, pengumpulan data primer dengan cara observasi sedangkan data
sekunder didapat dari studi literatur dan studi preseden. Penerapan biofilik dalam
perancangan ini meliputi pengintegrasian elemen alam dalam desain ruang luar dan ruang
dalam, pencahayaan alami melalui penggunaan bukaan besar dan void, pengoptimalan
ventilasi silang untuk sirkulasi udara yang baik, serta pengelolaan air hujan sebagai
sumber daya berkelanjutan. Selain itu, ruang komunal dirancang dengan material alami
dan pola biomorfik untuk meningkatkan hubungan alam dengan pengguna. Dan desain
bangunan pada perancangan ini banyak menggunakan struktur kantilever untuk
memberikan pengalaman estetis yang unik dan menarik, sekaligus mendukung konsep
biofilik dengan elemen ruang yang menantang namun aman. Hasil perancangan ini adalah
konsep desain hunian dengan penerapan arsitektur biofilik, tidak hanya meningkatkan
kenyamanan hunian, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan
mental dan interaksi sosial antar penghuni. Desain co-living dengan pendekatan biofilik
ini diharapkan menjadi solusi yang relevan dan inovatif untuk memenuhi kebutuhan
mahasiswa akan tempat tinggal yang nyaman, sehat, dan fungsional.
Kata Kunci: Co-living, Mahasiswa, Kesehatan Mental, Arsitektur Biofilik