ANALISIS SIFAT FISIK TANAH GAMBUT PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SELUMA

Tanah gambut memiliki karakteristik fisik unik yang dipengaruhi oleh
penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan menganalisis sifat fisik tanah gambut
pada berbagai jenis penggunaan lahan di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma,
serta hubungannya dengan lapisan topsoil (0-20 cm) dan subsoil (20-40 cm).
Penggunaan lahan yang diteliti meliputi perkebunan karet, kebun sawit, sawah, dan
semak belukar, dengan variabel yang dianalisis mencakup berat volume, total ruang
pori, kadar air, permeabilitas, kandungan C-organik, tingkat kematangan, dan
ketebalan gambut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan karet memiliki berat volume
terendah (0,35 Ton/m³) dan permeabilitas tertinggi (87,87 cm/jam), sedangkan
lahan sawah memiliki berat volume tertinggi (0,66 Ton/m³) dan permeabilitas
terendah (5,87 cm/jam). Total ruang pori tertinggi ditemukan pada lahan karet
(74,56%), sementara lahan sawah memiliki ruang pori terendah di subsoil
(56,02%). Kadar air tertinggi terdapat pada lahan karet di subsoil (38,46%),
sedangkan terendah pada semak belukar (22,22%). Kandungan C-organik tertinggi
ditemukan pada lahan karet (33,68%) dan terendah pada lahan sawah (9,6%). Lahan
sawit dan sawah memiliki tanah gambut yang lebih matang (saprik), sedangkan
lahan karet dan semak belukar lebih terjaga kondisi alaminya. Analisis dengan
metode Partial Least Squares Structural Equation Modelling, menunjukkan bahwa
penggunaan lahan mempengaruhi sifat fisik tanah gambut, terutama berat volume,
total ruang pori, permeabilitas, dan kadar air. Konversi lahan berdampak pada
subsiden dan dekomposisi gambut, sehingga pengelolaan yang berkelanjutan
diperlukan untuk mencegah degradasi lahan dan menjaga keseimbangan ekosistem