MODEL PREDIKSI PARAMETER foF2 DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE NARMAX

foF2 merupakan frekuensi kritis lapisan F2 ionosfer yang memiliki peran penting
dalam komunikasi radio dan navigasi berbasis ionosfer. Prediksi foF2 menjadi
tantangan karena dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti aktivitas matahari dan
geomagnetik. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model prediksi foF2 di
Indonesia menggunakan metode Nonlinear AutoRegressive Moving Average with
eXogenous inputs (NARMAX). Model ini mampu menangkap hubungan non-linear
antara foF2 dengan parameter masukan seperti Sunspot Number, F10.7 Index, Kp
Index, Dst Index, serta komponen musiman DOY1 dan DOY2. Data yang digunakan
dalam penelitian diperoleh dari situs OMNIWeb NASA dan GIRO DIDBase dengan
lokasi pengamatan di Perth. Analisis dilakukan dengan pendekatan Forward
Regression Orthogonal Least Squares (FROLS) untuk menentukan orde model
optimal. Evaluasi kinerja model menunjukkan nilai Root Mean Squared Error
(RMSE) sebesar 0.094763 dan Pearson Correlation Coefficient sebesar 0.87007,
yang mengindikasikan bahwa model memiliki tingkat akurasi yang baik dalam
memprediksi foF2. Meskipun demikian, model mengalami keterbatasan dalam
menangani fluktuasi ekstrem pada data. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
berkontribusi dalam pengembangan sistem prediksi ionosfer yang lebih akurat di
Indonesia.
Kata kunci: FROLS, foF2, komunikasi radio, NARMAX.