KAJIAN SUBSTITUSI LIMBAH TULANG SAPI (Bossondaicus) DAN LIMBAH AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN DAN PENGARUHNYA TERHADAP UJI KUAT TEKAN MORTAR

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variasi persentase terbaik dari
kombinasi campuran abu tulang sapi (ATS) dan abu ampas tebu (AAT) sebagai
bahan pengganti sebagian semen terhadap uji kuat tekan mortar, dengan
perbandingan persentase 3:1. Abu tulang sapi (ATS) yang diperoleh dengan
mengkalsinasi limbah tulang sapi pada suhu 900ºC selama 90 menit
menggunakan furnace, sedangkan abu ampas tebu (AAT) diperoleh dengan
mengkalsinasi limbah ampas tebu pada suhu 700ºC selama 2 jam. Untuk
mengetahui kadar CaO dari abu tulang sapi (ATS) dan SiO2 dari abu ampas
tebu (AAT), dengan menganalisis ATS dan AAT menggunakan instrumen X�Ray Fluorescence Spectrometry (XRF). Hasil yang didapat yaitu, kadar
senyawa CaO pada ATS sebesar 83,085% dan kadar SiO2 yang terkandung
pada AAT 71,835%. Kemudian ATS dan AAT ditambahkan pada campuran
mortar sebagai bahan pengganti sebagian semen dengan persentase 0%, 8%,
16%, dan 24% dari total semen yang digunakan dalamsetiap 1 kali pembuatan
adukan. Pengujian kuat tekan mortar yang dilakukan pada saat mortar berumur
14 hari, 21 hari, dan 28 hari, menunjukan hasil terbaik ada pada persentasi 16%
dari penambahan ATS dan AAT sebagai bahan pengganti sebagian semen pada
mortar pada umur 28 hari, dimana kuat tekannya mencapai 25,46 MPa. Mortar
yang dilakukan penambahan waktu perendaman selama 5 hari kedalam larutan
HNO3 pH= 4 (lingkungan asam), NaOH pH= 11 (lingkungan basa), dan air laut
3,10% (lingkungan garam netral) mengalami penurunan kuat tekan dibanding
dengan mortar yang tidak melalui perendaman atau hanya melewati masa
curing.
Kata kunci : Kalsium oksida, silikon dioksida, ATS, AAT, dan mortar