PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN ZAT BESI PADA KASUS ANEMIA REMAJA DI MAN 2 BENGKULU UTARA

Banyak kejadian penyakit anemia yang dialami remaja disebabkan oleh kurangnya
asupan makanan yang kaya vitamin dan mineral. Anemia defisiensi besi merupakan
anemia yang paling sering terjadi pada remaja karena kebutuhan yang tinggi untuk
pertumbuhan. Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun
2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32% yang artinya 3-4 dari 10 remaja
di Indonesia menderita anemia yang dipengaruhi oleh kebiasaan kurangnya asupan
gizi dan aktivitas fisik. Salah satu tindakan pencegahan anemia pada remaja adalah
suplementasi zat besi dengan multivitamin. Konsumsi tablet tambah darah dengan
multivitamin secara teratur dapat menggantikan zat besi yang hilang dan dapat
memenuhi kebutuhan zat besi yang belum tercukupi. Zat besi yang terkandung
dalam tablet suplemen darah dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam 7-10
hari sebesar 1,4 mg/KgBB/hari. Penelitian mengenai anemia pada remaja dilakukan
di MAN 2 Bengkulu Utara. Metode pengambilan sampel yang dilakukan total
sampling. Pengukuran data penelitian diperoleh dari pemeriksaan hematokrit dan
pemeriksaan hemoglobin. Populasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah
siswa/siswi di MAN 2 Bengkulu Utara dari kelas X sampai XII berjumlah 160
orang. Hasil uji statistik paired sample t-test menunjukkan bahwa terdapat
hubungan sebelum dan setelah pemberian suplemen zat besi pada kadar
hemoglobin dan hematokrit dengan nilai p-value < 0,05. Siswa yang patuh dalam
konsumsi suplemen zat besi selama 14 hari menunjukkan peningkatan kadar
hemoglobin dan hematokrit sehingga dicapai penurunan kasus anemia di MAN 2
Kota Bengkulu sebesar 94% siswa sembuh dari anemia.
Kata kunci : Hemoglobin, Hematokrit, Remaja, Anemia, Zat Besi