ANALISIS HUBUNGAN TEMPERATUR OPERASIONAL UNIT PLTA TES TERHADAP TOTAL ENERGI INDEX DENGAN PENDEKATAN LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA) PADA TRANSFORMATOR DAYA 6 MVA TEGANGAN TINGGI 70 KV

Penelitian ini menganalisis hubungan antara temperatur operasional dengan Total
Energy Index (TEI) pada transformator daya 6 MVA, 70 kV di PLTA Tes Lebong
menggunakan pendekatan Life Cycle Assessment (LCA) pada fase penggunaan (use
phase). Data operasional yang dianalisis meliputi suhu minimum, maksimum, dan
hotspot, energi aktif dan reaktif import/export, serta faktor daya selama periode
Januari hingga Maret 2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan suhu
hotspot berpengaruh signifikan terhadap peningkatan TEI dan penurunan efisiensi
transformator. Peningkatan suhu hotspot dari 86,7°C menjadi 93,3°C menyebabkan
umur pakai aktual transformator menurun dari 73,8 tahun pada Januari menjadi 34,4
tahun pada Maret, berdasarkan perhitungan Aging Acceleration Factor (AAF).
Selain itu, konsumsi energi dan rugi-rugi daya selama fase penggunaan merupakan
kontributor utama terhadap dampak lingkungan transformator, sebagaimana terlihat
dari hasil analisis LCA. Aliran balik energi reaktif yang cukup besar (sekitar 31–
33% dari energi reaktif import) menandakan perlunya pengelolaan kompensasi
daya reaktif yang optimal agar kualitas daya dan efisiensi sistem tetap terjaga.
Penelitian ini menegaskan pentingnya pengelolaan suhu operasional, pemantauan
faktor daya, serta penambahan data operasional secara berkelanjutan untuk
meningkatkan efisiensi, memperpanjang umur pakai, dan meminimalkan dampak
lingkungan transformator daya di PLTA Tes Lebong.
Kata kunci: transformator daya, temperatur operasional, Total Energy Index,
Life Cycle Assessment, efisiensi energi, umur pakai, PLTA Tes Lebong