KOMUNIKASI TERAPEUTIK PEMBIMBINGAN KONSELING TERHADAP ANAK KLIEN PEMASYARAKATAN DALAM PROSES REINTEGRASI DI BAPAS KELAS II BENGKULU

Komunikasi terapeutik merupakan suatu bentuk komunikasi terapi profesional yang disertai rasa pengertian yang berujung pada penyembuhan trauma psikologis. Permasalahan dalam penelitian ini adalah anak klien membutuhkan
konseling untuk mengatasi trauma psikologis akibat tindak pidana yang dialaminya, perasaan kurang paham mengenai kebutuhan dan harapan hidup, gangguan perilaku, atau masalah emosi, sehingga menghambat kemampuannya untuk berintegrasi kembali ke masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui komunikasi terapeutik PK pada anak klien pada bimbingan konseling di Bapas Kelas II Bengkulu. Pendekatan menggunakan kualitatif. Jumlah PK sebanyak 9 orang dan 10 anak klien, ditentukan dengan teknik purposif. Teknik
pengumpulan informasi meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan komunikasi terapeutik PK dengan anak klien dilakukan melalui bimbingan konseling dan penyusunan laporan penelitian masyarakat pada tahap pra interaksi, orientasi, kerja, dan terminasi dengan menggunakan model komunikasi terbuka pra kompleks. Dimensi Tindakan: Konfrontasi, Kedekatan, Keterbukaan, Katarsis Emosional, Permainan
Peran. Dimensi respon: ketulusan, rasa hormat, konkrit, dan empati. Anak klien ingin bercerita jujur, dan PK mendapat data jujur. Anak klien bersikap terbuka,
sadar akan kesalahannya, ingin memperbaiki diri, termotivasi untuk menyembuhkan trauma psikologis, harapan menjadi kenyataan, dan membahagiakan, aktif melaporkan diri, dan diterima di masyarakat. PK juga menggunakan komunikasi interpersonal dengan menerapkan kesetaraan pada anak
klien.
Kata Kunci: Komunikasi Terapeutik, Pembimbingan Konseling, Anak