TINGKAT KEPERCAYAAN PETANI KE PENGEPUL DALAM RANTAI PASOK TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT DI DESA ABU SAKIM KECAMATAN PONDOK KELAPA

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepercayaan petani terhadap
pengepul dalam rantai pasok tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Desa Abu Sakim
Kecamatan Pondok Kelapa. Penelitian ini tidak membahas kepercayaan dari pengepul
kepada petani, melainkan hanya berfokus pada sudut pandang petani sebagai pihak yang
bergantung pada pengepul dalam proses distribusi hasil panen. Penelitian dilakukan di
Desa Abu Sakim Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi
Bengkulu, dengan jumlah responden sebanyak 66 orang petani kelapa sawit yang dipilih
secara simple random sampling. Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder ,
dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rantai pasok tandan buah segar kelapa sawit
di Desa Abu Sakim bersifat sederhana, dengan petani sebagai pemasok utama dan
pengepul sebagai satu-satunya pihak dalam distribusi. Seluruh petani menjual hasil
panennya lagsung kepada pengepul tanpa melibatkan pihak perantara lainnya. Pengepul
bertanggung jawab atas pengumpulan, penyimpanan, serta penetapan harga jual. tidak
adanya pabrik pengolahan maupun distributor lain menyebabkan tingginya ketergantung
petani terhadap pengepul, yang sekaligus menjadikan posisi pengepul lebih dominan dalam
rantai pasok.
Tingkat kepercayaan petani terhadap pengepul dalam rantai pasok tandan buah
segar kelapa sawit di Desa Abu Sakim tergolong tinggi, yakni sebesar 73,4%. Kepercayaan
ini di ukur berdasarkan tiga indikator utama yaitu kemampuan, kebaikan, dan integritas
yang dirasakan petani dari pihak pengepul. Dalam konteks ini, kepercayaan yang tinggi
sangat penting untuk menjamin kelancaran alur distribusi dan stabilitas pemasaran hasil
panen. Oleh karena itu, hubungan antara petani dan pengepul perlu terus dijaga dan
diperkuat melalui komunikasi terbuka dan kerja sama yang saling menguntungkan. Petani
perlu memahami peran dan fungsi pengepul, begitu juga sebaliknya, meskipun fokus
penelitian ini tidak mengkaji sisi pengepul.
Upaya perbaikan seperti peningkatan infrastruktur desa, transparansi harga, serta
diskusi rutin mengenai kualitas dan jadwal panen dapat memperkuat kepercayaan ini.
Dengan tetap menjaga integritas dan menjunjung kebajikan dalam setiap transaksi,
hubungan antara petani dan pengepul dapat berlangsung secara jujur dan berkelanjutan.
Sebagai langkah ke depan, kemitraan formal seperti perjanjian kerja sama juga dapat
dipertimbangkan demi memperjelas hak dan kewajiban masing-masing pihak. Dengan
demikian, penelitian ini menekankan bahwa kepercayaan petani kepada pengepul
merupakan fondasi utama dalam menjaga efektivitas dan keberlanjutan rantai pasok kelapa
sawit di Desa Abu Sakim.
Kata Kunci : Tingkat Kepercayaan, Rantai Pasok, Kelapa Sawit.
(Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu 2025)