PENGARUH KINERJA PERSONIL BUMDES TERHADAP KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) FINANCIAL DIMEDIASI KPI NON FINANCIAL DI PROVINSI BENGKULU

BUMDes di Indonesia pada tahun 2017-2020 mengalami pertumbuhan yang pesat
di beberapa desa. Hal ini terlihat semakin banyaknya BUMDes yang tersebar
mencapai 60.911 di tahun 2019. Pertumbuhan akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat jika pengelolaannya dilakukan secara efektif dan efisien berpegang
teguh terhadap akuntabilitas (Kurniadi, 2020). Hasil audit Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) melaporkan penggunaan dana desa pada 8.220 BUMDes terdiri
dari 2.188 BUMDes yang didirikan tidak beroperasi dan 1.670 BUMDes belum
memberi kontribusi bagi pendapatan desa. 1.033 BUMDes tidak menyampaikan
laporan, sebanyak 1.462 BUMDes pembentukannya belum didukung dengan studi
kelayakan, dan 863 BUMDes belum tertib dalam penatausahaan dan pelaporan
BUMDes, 585 BUMDes belum didukung oleh pengelola yang kompeten (Rika,
2019).
Banyak pertimbangan yang mendasari topik kinerja personil BUMDes terhadap
KPI financial dimediasi KPI non financial merupakan topik yang masih penting
untuk diteliti. Pertama, hasil penelitian yang belum konsisten, Muslim & Firdaus,
(2024) mengungkapkan bahwa kinerja pegawai dapat meningkatkan KPI financial.
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja yang dihasilkan oleh pegawai dapat
meningkatkan KPI financial tempat mereka bekerja untuk menghasilkan laba yang
tinggi akan tetapi penelitian Giannopoulos et al. (2013), menunjukkan bahwa
banyak perusahaan kecil yang tidak menerapkan BSC karena dianggap tidak cocok
dan kurangnya pengetahuan para pengurus organisasi tentang BSC. Kedua banyak
kasus yang dihadapi oleh BUMDes berdasarkan hasil audit BPK. Berdasarkan
alasan di atas, maka penelitian ini mengajukan KPI non financial sebagai mediasi
pengaruh terhadap KPI financial yang mengacu pada teori stewardship dan
Balanced Scorecard
Kerangka konseptual dan hipotesis penelitian ini dikembangkan mengacu pada
teori stewardship dan Balanced Scorecard. Teori Stewardship merupakan teori
yang digunakan dalam konteks BUMDes untuk menilai strategi dalam mengelola
sumber daya dan mempengaruhi kinerja organisasi. BSC membantu pengelola
BUMDes dalam mengidentifikasi dan mengukur KPI yang relevan.
Sampel penelitian ini adalah BUMDes di Provinsi Bengkulu yang berada pada
Level A tahun 2021 yang berjumlah 60 responden. Data yang digunakan adalah
data primer yang diperoleh dari jawaban kuesioner yang diisi oleh responden.
vii
Variabel kinerja personil BUMDes diukur dengan empat indikator (kualitas kerja,
kuantitas kerja, ketepatan waktu kerja dan efektifitas kerja). KPI financial diukur
menggunakan 3 indikator (Gross Profit Margin, Net Profit Margin dan Curent
Ratio) dan KPI non financial diukur denga 3 indikator (customer satisfaction
metrics, repeat customer to new customer dan market share). Pengujian mediasi
menggunakan pengujian yang dilakukan oleh Baron dan Kenny (1986); Hair dkk.
(2014); Hair dkk. (2017) menggunakan SEM PLS diolah dengan Aplikasi
WarpPLS versi 7 untuk pengolahan dan pengujian data.
Hasilnya membuktikan bahwa (1) kinerja personil BUMDes berpengaruh
signifikan terhadap KPI financial (2) kinerja personil BUMDes berpengaruh
signifikan terhadap KPI non financial (3) KPI non financial berpengaruh signifikan
terhadap KPI financial. (4) KPI non financial full mediasi pengaruh kinerja personil
BUMDes terhadap KPI financial.
Riset ini berkontribusi bagi regulator sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan terkait pengukuran kinerja BUMDes. Keterbatasan riset ini
adalah proksi yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas, sehingga
disarankan untuk penelitian akan datang dapat menggunakan proksi variabel
independen, variabel mediasi maupun variabel dependen selain yang ada dalam
penelitian ini.
Keywords: Kinerja Personil BUMDes, KPI non financial, KPI financial,
stewardship