PERSPEKTIF PARADIGMA NARATIF DALAM AKTIVITAS MENDONGENG UNTUK MENANAMKAN NILAI MORAL ANAK USIA DINI (Studi Kasus Pada Komunitas Kampung Dongeng Kito Bengkulu)

Dongeng adalah cerita yang tidak benar benar terjadi atau cerita fiksi. Salah satu unsur intrinsik yang ada dalam dongeng adalah memiliki amanat atau pesan moral. Oleh karena itu, dongeng bisa dijadikan sebagai media untuk membentuk
karakter anak. Mendongeng merupakan bagian dari keterampilan berbicara yang bukan hanya sekedar keterampilan berkomunikasi, tetapi juga sebagai seni. Mendongeng merupakan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan karena banyak manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan tersebut. Dengan mendongeng seseorang bisa menyajikan fakta-fakta secara sederhana. Dongeng secara terus
menerus yang disampaikan kepada anak dengan berbagai pesan moral didalamnya, maka diharapkan terpaan pesan moral yang terus disampaikan dapat memberikan perubahan sikap yang lebih baik seperti anak mampu merubah sikap
menjadi lebih disiplin, patuh serta dapat mengaplikasikan pesan moral yang telah disampaikan kedalam sikap sehari – hari. Dalam aktivitas mendongeng maka erat
kaitannya dengan penyampaian pesan antara pendongeng atau komunikator dan para pendengarnya atau disebut juga dengan komunikan. Komunikasi merupakan
aktivitas dasar manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Aktivitas mendongeng untuk menyampaikan nilai – nilai moral memuat beberapa
narasi baik secara lisan maupun tulisan, sehingga saat mendongeng, pada penelitian ini sudut pandang yang digunakan adalah teori paradigma naratif untuk
menggambarkan bagaimana seorang pendongeng menyampaikan nilai – nilai moral yang ada dalam dongeng.
Kata Kunci : Mendongeng, Nilai Moral, Paradigma Naratif.