GAMBARAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERKAIT KONTEN SEKSUALITAS PADA REMAJA DI SMAN 05 BENGKULU TENGAH

Penggunaan media sosial di kalangan remaja terus mengalami peningkatan dan
berpotensi menjadi media paparan terhadap konten seksual. Hal ini menjadi
persoalan penting karena remaja berada pada masa perkembangan identitas diri
yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, termasuk dunia digital. Paparan
terhadap konten seksual dapat menyebabkan penyimpangan perilaku, terutama
jika remaja tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai terkait
seksualitas. Kurangnya edukasi seksual, lemahnya pengawasan dari orang tua dan
guru, serta minimnya literasi digital menjadi faktor utama yang membuka peluang
terjadinya penyimpangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran penggunaan media sosial terkait konten seksualitas pada remaja di
SMAN 05 Bengkulu Tengah. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif
kuantitatif dengan teknik proportional stratified random sampling. Jumlah
responden sebanyak 71 siswa dari kelas X dan XI. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner yang mengukur intensitas penggunaan media sosial
terhadap konten seksual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
responden (57,7%) termasuk dalam kategori jarang terpapar konten seksual,
22,5% sering, dan 14,1% sangat sering, sementara 5,6% responden menyatakan
sangat jarang terpapar. Meskipun akses terhadap media sosial cukup tinggi,
mayoritas remaja masih berada dalam lingkungan yang relatif aman dari paparan
konten seksual. Namun, tetap diperlukan peran aktif orang tua, guru, dan
masyarakat dalam memberikan edukasi serta pengawasan yang berkelanjutan agar
remaja mampu menggunakan media sosial secara bijak dan sehat.
Kata kunci: Edukasi, Media sosial, Paparan konten seksual, Perilaku
menyimpang, Remaja