GAMBARAN TINGKAT KESIAPSIAGAAN LANSIA DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN RAWA MAKMUR KOTA BENGKULU

Lansia merupakan salah satu kelompok yang sangat berisiko sebelum, saat, maupun
setelah terjadi bencana karena mereka cenderung memiliki keterbatasan fisik,
kognitif, dan sosial yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk merespons
situasi darurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat
kesiapsiagaan lansia dalam menghadapi bencana banjir di Kelurahan Rawa
Makmur, Kota Bengkulu. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif
kuantitatif dengan teknik total sampling. Jumlah sampel sebanyak 50 lansia yang
terdampak banjir. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mencakup empat
parameter: pengetahuan dan sikap (KA), rencana tanggap darurat (EP), sistem
peringatan dini (WS), dan mobilisasi sumber daya (RMC). Data dianalisis secara
univariat dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar (44,1%) remaja memiliki
pengetahuan baik dan juga lebih banyak (38,2%) remaja mengetahui kekerasan
seksual melalui media sosial tentang kekerasan seksual. Kesimpulan menunjukkan
bahwa mayoritas lansia di Kelurahan Rawa Makmur memiliki kesiapsiagaan yang
masih rendah dalam menghadapi bencana banjir. Saran diharapkan pihak
kelurahan dan instansi terkait dapat memberikan edukasi dan pelatihan
kesiapsiagaan bencana secara rutin kepada lansia melalui posyandu lansia, kegiatan
penyuluhan, serta simulasi evakuasi agar lansia lebih tanggap dan siap dalam
menghadapi bencana banjir.
Kata kunci: Banjir, Kesiapsiagaan, Lansia, Rawa Makmur