SEMIOTIKA FOTO JURNALISME KAMPANYE PRABOWO PADA PILPRES 2024 DI HARIAN RAKYAT BENGKULU (EDISI DESEMBER 2023 – FEBRUARI 2024)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis makna denotasi, konotasi, dan mitos yang muncul dalam foto kampanye Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 yang dipublikasikan oleh Harian Rakyat Bengkulu. Pendekatan yang digunakan adalah analisis semiotika Roland Barthes untuk mengungkap bagaimana tanda dalam foto dapat membentuk makna tertentu. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi (Document Research) foto kampanye Prabowo yang dimuat di Harian Rakyat Bengkulu selama periode kampanye Pilpres 2024. Data penelitian berupa enam foto yang dipilih
berdasarkan konteks politik dan relevansi pesan visual yang ditampilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara denotasi foto-foto tersebut menampilkan Prabowo dalam
berbagai momen kampanye, seperti berpidato, menyapa massa, dan berdiri di atas mobil. Secara konotasi, foto-foto ini merepresentasikan Prabowo sebagai sosok pemimpin yang
karismatik, berwibawa, dan dekat dengan rakyat melalui teknik framing, pencahayaan, angle, serta komposisi visual yang menonjolkan dirinya dibanding elemen lain. Dari segi
mitos, foto-foto kampanye ini membangun narasi kepemimpinan yang kuat dengan menampilkan Prabowo sebagai sosok yang tegas dan patriotik. Namun, beberapa mitos lama terkait kontroversi di masa lalu cenderung tidak ditampilkan, yang mengindikasikan adanya upaya membentuk citra baru. Penelitian ini menemukan bahwa Harian Rakyat Bengkulu cenderung bersikap netral dalam pemberitaannya, tidak berpihak pada paslon manapun, termasuk Prabowo. Hal ini terlihat dari pemberitaan yang juga mencantumkan
berbagai isu kritis terkait pelanggaran kampanye serta pemberitaan yang seimbang terhadap ketiga pasangan calon. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa foto
jurnalistik berperan penting dalam membangun citra politik kandidat, meskipun framing yang digunakan tidak selalu mengarah pada keberpihakan media. Saran untuk penelitian
selanjutnya adalah mengkaji bagaimana foto jurnalistik dapat membentuk persepsi publik terhadap kandidat politik dalam pemilu