ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH DEFISIT PENGETAHUAN PADA KASUS HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU

Hipertensi merupakan penyakit kronis yang dikenal sebagai “silent killer” karena
sering kali tidak menimbulkan gejala namun dapat menyebabkan komplikasi serius
seperti stroke, gagal ginjal, dan penyakit jantung. Di wilayah kerja Puskesmas
Muara Bangkahulu Kota Bengkulu, angka penderita hipertensi cukup tinggi, namun
masih banyak keluarga pasien yang belum memahami cara penanganan yang tepat,
terutama dalam mendukung perawatan mandiri di rumah. Penelitian ini bertujuan
untuk melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan fokus pada masalah
defisit pengetahuan pada pasien hipertensi serta mengevaluasi efektivitas intervensi
edukatif dan terapi komplementer berupa seduhan jahe merah. Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, yang
dilaksanakan melalui lima tahap proses keperawatan, yaitu pengkajian, diagnosis,
perencanaan, tindakan, dan evaluasi. Intervensi dilakukan dalam bentuk edukasi
menggunakan ceramah, leaflet, diskusi interaktif, serta demonstrasi pembuatan
seduhan jahe merah. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan
pengetahuan keluarga tentang hipertensi, tanda dan gejalanya, serta tindakan
pencegahan melalui perubahan gaya hidup. Selain itu, terjadi penurunan tekanan
darah pasien secara signifikan setelah intervensi; pada pasien 1 dari 160/100 mmHg
menjadi 152/97 mmHg, dan pasien 2 dari 165/94 mmHg menjadi 142/107 mmHg.
Kandungan gingerol dan flavonoid dalam jahe merah diketahui memiliki efek
vasodilator yang membantu menurunkan tekanan darah. Kesimpulannya,
pendekatan keperawatan keluarga berbasis edukasi dan pemanfaatan terapi herbal
seperti jahe merah efektif dalam pengelolaan hipertensi dan meningkatkan
partisipasi keluarga dalam proses perawatan pasien.
Kata kunci: Hipertensi, Defisit Pengetahuan, Keperawatan Keluarga, Jahe Merah