GAMBARAN KADAR ASAM URAT PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD DR M YUNUS BENGKULU

Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan kondisi medis yang bersifat progresif dengan
penurunan fungsi ginjal secara bertahap dan permanen. Salah satu dampak metabolik
yang sering terjadi pada pasien GGK adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah
(hiperurisemia), yang dapat memperburuk kondisi klinis. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menggambarkan kadar asam urat pada pasien GGK yang menjalani terapi
hemodialisa di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Penelitian ini menggunakan desain
deskriptif kuantitatif dengan teknik purposive sampling terhadap 55 responden.
Pemeriksaan kadar asam urat dilakukan sebelum dan sesudah hemodialisa menggunakan
alat Uric Acid Meter Device. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden (89,1%)
memiliki kadar asam urat tinggi sebelum hemodialisa, yang kemudian menurun menjadi
kadar normal pada sebagian besar responden (74,5%) setelah menjalani hemodialisa.
Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa hemodialisa dapat secara efektif menurunkan
kadar asam urat pada pasien GGK, meskipun sebagian pasien masih mengalami
hiperurisemia pasca prosedur dialisa.
Saran dari penelitian ini adalah pentingnya pemantauan kadar asam urat secara rutin
pada pasien GGK, baik sebelum maupun setelah hemodialisa, serta perlunya edukasi
gizi dan manajemen diet rendah purin untuk mencegah terjadinya hiperurisemia
berulang.
Kata kunci:Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisa, Kadar Asam Urat