GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PEDAGANG BAKSO TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KEJADIAN TERSEDAK DI KOTA BENGKULU

Tersedak merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan yang dapat menyebabkan
hambatan pada saluran pernapasan, bahkan berujung pada kematian jika tidak segera
ditangani. Makanan seperti bakso yang berbentuk bulat dan bertekstur licin memiliki
risiko tinggi menyebabkan tersedak, terutama jika dikonsumsi secara terburu-buru
atau tanpa dikunyah dengan baik. Mengingat hal tersebut, pedagang bakso sebagai
pelaku usaha kuliner memiliki peluang besar menjadi saksi sekaligus penolong
pertama ketika kejadian tersedak terjadi di tempat usaha mereka. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan pedagang bakso
mengenai pertolongan pertama pada kasus tersedak di Kota Bengkulu. Metode
penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei,
dan teknik pengambilan sampel secara snowball sampling. Jumlah responden dalam
penelitian ini sebanyak 96 orang pedagang bakso yang tersebar di wilayah Kota
Bengkulu. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tertutup yang mencakup
pengertian tersedak, tanda dan gejala tersedak, penyebab tersedak, pencegahan
tersedak, serta tindakan pertolongan pertama pada tersedak. Hasil menunjukkan
bahwa mayoritas responden (90,6%) memiliki tingkat pengetahuan baik, 6,3%
cukup, dan 3,1% kurang. Faktor yang mempengaruhi di antaranya adalah latar
belakang pendidikan, pengalaman menghadapi kejadian tersedak, serta paparan
informasi dari lingkungan sekitar. Kesimpulan dari Penelitian ini bahwa pengetahuan
pedagang tergolong tinggi, namun tetap dibutuhkan pelatihan secara rutin agar
pengetahuan tersebut dapat diterapkan secara efektif di situasi nyata.
Kata kunci: Pengetahuan, Pedagang Bakso, Pertolongan Pertama, Kejadian
Tersedak, Kota Bengkulu