AKIBAT HUKUM TERJADINYA WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT CBL DENGAN PENYALUR GAS “SUTIYEM” TENTANG PENDISTRIBUSIAN LIQUEFIED PETROLEUM GAS (LPG) 3 KG DI KABUPATEN MUKOMUKO

Perjanjian kerjasama antara panyalur gas “Sutiyem” LPG 3 Kg dengan PT Cahaya
Bintang Lestari sebagai agen LPG 3 Kg Pertamina mengatur hak dan kewajiban
yang mengikat kedua belah pihak. Terkadang, dalam pelaksanaan hak dan
kewajiban ini, ada terjadinya kegagalan atau tidak memenuhinya suatu kewajiban
yang telah disepakati, yang disebut sebagai wanprestasi. Dalam skrispsi ini,
permasalahan yang diteliti adalah: 1) faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
wanprestasi dalam perjanjian kerjasama antara PT CBL dengan penyalur gas
”Sutiyem” tentang pendistribusian LPG 3 Kg di Kabupaten Mukomuko, dan 2)
apa akibat hukum dan upaya penyelesaian wanprestasi penyalur gas “Sutiyem”
tentang pendistribusian LPG 3 Kg di Kabupaten Mukomuko. Penelitian ini
menggunakan metode hukum Empiris. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat
wanprestasi yang dilakukan oleh penyalur gas “Sutiyem” dalam perjanjian
kerjasama. Wanprestasi yang dilakukan yaitu penyalur gas “Sutiyem”
menyalurkan gas LPG 3 Kg tidak tepat sasaran dan menjual di atas Harga Eceran
Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Akibat hukum dari wanprestasi ini yaitu
penyalur gas “Sutiyem” mendapatkan surat peringatan 1 kali dan pengurangan
refill atau pasokan tabung isi ulang 3 Kg. Upaya penyalur gas dalam penyelesaian
akibat hukum dari wanprestasi pendistribusian LPG 3 Kg yaitu dengan meminta
permohonan maaf kepada pihak PT CBL dan konsumen, melakukan
pendistribusian LPG 3 Kg sesuai kuota dan tepat sasaran, dan menjual sesuai
dengan HET yang telah ditentukan.
Kata kunci: Perjanjian, Wanprestasi, Pendistribusian, Tanggung Jawab.