DEPENALISASI PENGGUNAAN NARKOTIKA GOLONGAN I JENIS GANJA UNTUK KEPENTINGAN MEDIS DI INDONESIA

Ganja memiliki ratusan kandungan senyawa kimia. Terdapat sekitar 104
cannabinoids yang berbeda dan telah di identifikasi di dalam ganja. Fungsi utama
senyawa ini di dalam tubuh adalah sebagai pengatur gerak, nafsu makan,
konsentrasi, sensasi pada indra hingga pengatur rasa sakit. Dengan adanya
perkembangan dalam bidang kesehatan maka beberapa narkotika digunakan untuk
pengobatan salah satunya yaitu ganja. Namun dalam Undang- Undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika mengatakan bahwa ganja merupakan narkotika
golongan I yang mana tidak digunakan untuk pengobatan dan penggunaanya
hanya sebatas untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaturan hukum tentang ganja medis di
Indonesia dan pelaksanaan depenalisasi penggunaan narkotika golongan I jenis
ganja di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian normatif, dengan bahan
hukum Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2023, buku, jurnal, dan artikel terkait. Hasil dari penelitian, Solusi depenalisasi
lebih tepat dibandingkan dengan menempatkan pecandu atau korban ke dalam
lembaga pemasyarakatan. Penerapan hukum pidana berupa penjara bagi korban
penyalahguna narkotika terbukti telah gagal karena justru setiap tahunnya korban
penyalahguna yang masuk penjara angkanya semakin naik. Kebijakan
depenalisasi ini digunakan untuk memperbaiki peraturan perundang-undangan
yang pada awal mula sanksinya adalah sanksi pidana penjara kemudian
dirubah menjadi sanksi lain yang berupa tindakan demi tercapainya tujuan yang
lebih baik lagi.
Kata Kunci: Narkotika, Ganja, Medis, Depenalisasi.