ANALISIS PENGGUNAAN MAKNA KONOTATIF PADA BERITA POLITIK PILKADA BENGKULU DI MEDIA bengkuluekspress.com EDISI BULAN JULI-AGUSTUS 2024

Penelitian ini memfokuskan pada penggunaan makna konotatif yang ada dalam media bengkuluekspress.com. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan
makna konotatif yang biasanya digunakan di media bengkuluekspress.com. Metode penelitian yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Sedangkan Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan observasi dan wawancara. Data dikumpulkan melalui observasi terhadap berita yang diterbitkan oleh media bengkuluekspress.com pada edisi Juli–Agustus 2024, serta wawancara dengan jurnalis dan editor di media tersebut untuk memahami proses penyusunan berita dan pemilihan kata yang mengandung makna konotatif. Proses
pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca, mencermati, dan mengidentifikasi penggunaan makna konotatif dalam teks berita yang dianalisis. Setelah data terkumpul, tahap selanjutnya adalah mengklasifikasikan makna konotatif yang ditemukan berdasarkan konsep makna konotatif menurut Abdul Chaer. Pada tahap analisis, peneliti menelaah setiap kata atau frasa dalam berita yang memiliki potensi mengandung makna konotatif. Kemudian, kata-kata tersebut dikategorikan menjadi makna konotasi positif dan konotasi negatif. Makna konotatif positif merujuk pada kata atau frasa yang
memberikan kesan baik, optimistis, atau mengandung muatan positif bagi pembaca. Sementara itu, makna konotatif negatif merujuk pada kata atau frasa yang dapat menimbulkan kesan buruk, pesimistis, atau memiliki muatan negatif. Dengan demikian hasil Penelitian terhadap 14 berita di bengkuluekspress.com menemukan 16 penggunaan makna konotatif, dengan 11 konotasi positif dan 5 negatif. Hasil ini menunjukkan kecenderungan media untuk menyajikan berita dengan nuansa positif guna membangun kesan yang lebih konstruktif. Implikasi penelitian ini menekankan pentingnya
pemahaman wartawan terhadap makna konotatif agar penyampaian informasi lebih efektif dan sesuai dengan tujuan komunikasi.