GAMBARAN KEJADIAN HIPERTENSI PADAAKSEPTOR KB HORMONAL DI WILAYAH KERJA PUSKEMAS TELAGA DEWA KOTA BENGKULU

Keluarga Berencana (KB) membantu pasangan suami istri mengatur jarak
kelahiran anak dan menghindari kelahiran yang tidak diinginkan. Kontrasepsi
hormonal, yang mengandung hormon estrogen dan progesteron, bertujuan
mencegah kehamilan. Akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi hormonal
dalam kurun waktu tertentu sering mengeluhkan masalah kesehatan, salah satu yang
sering dialami akseptor KB hormonal dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau
hipertensi.Penelitian ini bertujuan mengetahui kejadian hipertensi pada akseptor
KB hormonal di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian adalah deskriptif, dengan
sampel data register ibu KB hormonal dari Januari hingga Desember 2023. Analisis
data dilakukan secara univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan
karakteristik seperti umur, jumlah anak, status pemakaian, dan lama pemakaian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 62% akseptor menggunakan kontrasepsi
suntik. Sebanyak 93% akseptor yang mengalami hipertensi telah menggunakan
kontrasepsi hormonal lebih dari satu tahun. Mayoritas akseptor yang mengalami
hipertensi berusia lebih dari 35 tahun (75%) dan memiliki paritas multipara (79%).
Simpulan penelitian ini yaitu hipertensi pada akseptor KB hormonal di wilayah
kerja Puskesmas Telaga Dewa terutama terjadi pada pengguna kontrasepsi suntik,
dengan lama pemakaian lebih dari satu tahun dan usia di atas 35 tahun.
Kata Kunci: Hipertensi, Keluarga Berencana, Kontrasepsi Hormonal