SISTEM MONITORING KONDISI DETAK JANTUNG JANIN DENGAN SENSOR SUARA BERBASIS MIKROKONTROLER DAN INTERNET OF THINGS (IOT)

Memantau detak jantung janin secara rutin dapat menghindari dari berbagai resiko
yang membahayakan janin misalnya Intrauterine Fetal Death (IUFD) atau
meninggalnya janin di dalam kandungan setelah masa kehamilan berusia 20
minggu. WHO 2017 menganjurkan agar ibu hamil memeriksakan kesehatan 8 kali
dalam satu periode. Sedangkan di Indonesia baru mengharuskan pemeriksaan
kehamilan difasilitas kesehatan sebanyak 4 kali, akan tetapi mengingat bahayanya
pandemi corona, lebih baik pemeriksa detak jantung janin ini rutin dilakukan
dengan melakukan pemeriksaan secara mandiri dirumah masing-masing. Pada
sistemnya, dirancang sebuah alat ukur detak jantung janin menggunakan sensor
suara MAX4466 dan rangkaian bandpass filter butterworth yang hanya
melewatkan frekuensi 20 Hz – 70 Hz. Mikrokontroler digunakan untuk
memproses dan mengkonversikan hasil pembacaan dalam satuan BPM (beat per
minute), dengan mempunyai selisih pembacaan menggunakan desain selang
berukuran 5 cm terhadap fetal doppler sebesar sebesar 2,2%, data hasil
pembacaan dapat ditampilkan menggunakan ESP8266 ke web server dan LCD.
Dengan delay kurang dari 20 detik per satu data pada web server, tampilan web
dapat berguna agar petugas medis juga dapat memantau detak jantung janin walau
dengan jarak yang jauh.
Kata Kunci : Denyut janin, Monitoring, Sensor Suara