RESPON PERTUMBUHAN DAN PEMBENTUKAN BUNGA TIGA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium cepa var. Aggregatum) TERHADAP PERLAKUAN LAMA VERNALISASI DI DATARAN TINGGI

Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang
mempunyai arti penting bagi masyarakat baik dilihat dari nilai ekonomi yang tinggi
maupun dari kandungan gizi. Bawang merah di Indonesia memiliki kemampuan untuk
berbunga namun pembungaannya masih tidak serentak dan rendah. Maka dari itu
diperlukan perlakuan pada suhu rendah (vernalisasi) yang dapat merangsang pembentukan
bunga. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan interaksi antara varietas bawang
merah dan berbagai taraf periode lama vernalisasi terhadap pertumbuhan dan pembentukan
bunga, menentukan taraf periode lama vernalisasi terbaik terhadap pertumbuhan dan
pembentukan bunga bawang merah dan menentukan varietas terbaik terhadap
pertumbuhan dan pembentukan bunga bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Desember 2023 sampai Maret 2024 di Air Meles Kecamatan Selupu Kabupaten
Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Pada Ketinggian ± 900 mdpl (meter di atas permukaan
laut). Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap
(RAKL) yang disusun secara 2 faktor. Faktor pertama merupakan varietas yang terdiri atas
V1 = varietas Bima Brebes, V2 = varietas Ambassador, V3 = varietas Sembrani .Faktor
kedua yang diuji adalah waktu perlakuan vernalisasi yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 hari ,
15 hari, 30 hari dan 45 hari. Kedua faktor tersebut didapat 12 kombinasi dan diulang
sebanyak 3 kali maka didapat 36 satuan percobaan, 1 satuan percobaan berupa petakan
dengan ukuran 1 x 1 m, yang terdiri dari 25 tanaman. Hasil penelitian menunjukan tidak
terdapat interaksi antara penggunaan tiga varietas berbeda dan berbagai taraf periode lama
vernalisasi terhadap semua variabel pengamatan. Vernalisasi umbi bawang merah hingga
45 hari belum mampu menginduksi pembungaan bawang merah. Berdasarkan perlakuan
varietas, varietas Bima Brebes mampu menghasilkan tinggi tanaman, jumlah umbel,
presentase tanaman berbunga, dan presentase tanaman berbiji tertinggi dari varietas
lainnya, varietas Sembrani mampu menghasilkan jumlah anakan tertinggi dibanding
varietas lainnya.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu 2024)