ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI TERHADAP SENGKETA TANAH HIBAH UNTUK PEMAKAMAN UMUM DI KOTA BENGKULU (STUDI PUTUSAN NOMOR45/Pdt.G/2024/PN Bgl)

Hibah adalah suatu perbuatan hukum di mana seseorang memberikan suatu barang
atau hak kepada orang lain. Proses terjadinya hibah tanah memiliki implikasi
hukum yang signifikan, terutama dalam konteks kepemilikan dan pengelolaan
tanah. Hibah secara lisan umumnya dapat menimbulkan suatu masalah secara
hukum positif yang mengakibatkan terjadi sengketa dikemudian hari, suatu
penghibahan harus dilakukan secara sah dimata hukum agar peralihan hak tersebut
mendapatkan suatu kepastian hukum yang jelas dan pasti. Maka, perlu dilakukan
upaya pencegahan awal agar peralihan hak atas tanah tidak menimbulkan suatu
masalah yaitu dengan cara melakukan peralihan hak yang sah melalui PPAT dan
BPN, dengan dilakukannya upaya awal pencegahan terjadinya sengketa maka
pihak-pihak yang tidak memiliki kekuasaan atau kepentingan atas suatu tanah
tidak dapat mengklaim kepemilikan atas tanah tersebut. Penelitian ini bertujuan
untuk mengkaji dasar Pertimbangan Hakim dalam memutuskan perkara putusan
Nomor 45/Pdt.G/2024/PN Bgl tentang sengketa tanah hibah yang terjadi di
Pengadilan Negeri Bengkulu serta mengidentifikasi upaya pencegahan agar tanah
hibah tersebut tidak dikuasai oleh pihak yang tidak berhak. Penelitian ini
mengunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan
dan pendekatan kasus. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa salah satu aspek
penting dalam proses hukum adalah legal standing, penelitian ini menyoroti
pentingnya legal standing bagi penggugat dalam perkara hibah tanah, dimana
hanya pihak yang memiliki hak sah atas tanah yang dapat mengajukan gugatan
kepengadilan serta pentingnya melakukan langkah penghibahan yang sah secara
hukum untuk melindungi tanah hibah dari penguasaan yang tidak sah.
Kata Kunci : Hibah, Legal Standing, Pencegahan Sengketa