OPTIMASI LETAK POTONGAN LERENG UNTUK PERMODELAN TERASERING DUA TRAP (Studi Kasus Ruas Jalan Kota Bengkulu-Curup Kilometer 39)

Ruas Jalan Kota Bengkulu-Curup Kilometer 39 adalah salah satu jalan
penghubung antara Kota Bengkulu dan Kabupaten Rejang Lebong. Jalan
penghubung ini memiliki jalan yang berliku-liku. Tanah longsor pada ruas jalan
ini sangat membahayakan pengemudi yang lewat pada jalur ini. Hal ini juga dapat
menyebabkan terganggunya perekonomian Kota Bengkulu dan sekitarnya.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatan faktor keamanan dengan cara
merubah geometri lereng menjadi terasering 2 trap. Analisis akan dibuat dengan
model alternatif yang terdiri dari 7 model dengan dimensi trap yang berbeda. Alat
bantu analisis penelitian menggunakan Aplikasi Geostudio 2012 dengan Metode
Bishop. Hasil penelitian menunjukan Faktor Keamanan (FK) sebesar 1,017 saat
kondisi tanah asli, 0,994 saat kondisi jenuh dan 1,228 saat kondisi tanah kering.
Kondisi tanah asli dan kondisi tanah jenuh nilai FK yang di dapat lebih kecil dari
FK yang di syaratkan yaitu 1,25. Setelah dilakukan analisis menggunakan metode
bishop dengan model optimasi lereng yang letak trap bawah 0,6h dan letak trap
atas 0,2h didapatkan bahwa lereng kondisi tanah asli, lereng kondisi tanah kering
dan lereng kondisi tanah jenuh didapatkan nilai FK yang paling optimal dan
paling aman dari kelongsoran yaitu 2,193; 2,455 dan 2,159.
Kata kunci : Longsor, Terasering, Metode Bishop