PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK PASAL 6 PADA WARTAWAN TVRI BENGKULU DALAM MENOLAK SUAP DAN PENYALAHGUNAAN PROFESI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan penerapan
Pasal 6 Kode Etik Jurnalistik oleh wartawan TVRI Bengkulu dalam menolak suap
dan penyalahgunaan profesi. Dalam menganalisis hal ini, peneliti menggunakan
Teori Pers Tanggung Jawab Sosial yang menekankan bahwa media massa memiliki
tanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang akurat, berimbang, dan tidak
memihak demi kepentingan publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam,
observasi, dan dokumentasi. Teknik purposive sampling digunakan untuk
menentukan informan, yaitu wartawan dan ketua tim redaksi TVRI Bengkulu, serta
dua ketua organisasi profesi jurnalis (AJI dan IJTI Bengkulu). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa wartawan TVRI Bengkulu memahami pentingnya penerapan
kode etik jurnalistik, khususnya Pasal 6, dan menunjukkan komitmen untuk
menolak berbagai bentuk suap, seperti tawaran amplop dan intervensi dalam
pemberitaan. Namun, mereka juga menghadapi tantangan seperti tekanan dari
narasumber, kondisi finansial, serta budaya praktik suap yang masih terjadi di
lapangan. Meskipun demikian, wartawan tetap berupaya menjaga integritas dalam
menjalankan tugas jurnalistik. Penelitian ini menegaskan pentingnya penguatan
pemahaman etika jurnalistik serta peran institusi media dalam mendukung
wartawan agar dapat bekerja secara profesional dan bertanggung jawab.

Kata Kunci: Pasal 6 Kode Etik Jurnalistik, Profesionalitas, Wartawan TVRI Bengkulu.