IMPLEMENTASI KECEPATAN GELOMBANG GESER DALAM MEMPREDIKSI KEDALAMAN BATUAN DASAR DI KECAMATAN SELEBAR, KOTA BENGKULU

Kota Bengkulu adalah kota dengan potensi kerusakan akibat bahaya seismik
yang tinggi. Kondisi yang dipengaruhi oleh letak Kota Bengkulu yang berada
diantara 3 sumber gempa aktif, yaitu Sesar Sumatra (Sumatra Fault), Sesar
Mentawai (Mentawai Fault) dan Zona Subduksi Sumatra (Sumatra Subduction
Zone) oleh Lempeng Indo-Australia dan Eurasia (Mase, 2017). Penelitian
untuk memprediksi kedalaman batuan dasar ini dilakukan dengan
menggunakan metode analisis inversi kurva HVSR untuk mendapatkan
besaran nilai kecepatan gelombang geser (Vs). Inversi kurva HVSR bertujuan
untuk mengestimasikan parameter fisis batuan yang tidak diketahui
sebelumnya. Analisis inversi ini dilakukan dengan metode iterasi yang
dipadukan dengan konsep simulasi Monte Carlo (MC) dengan data yang
digunakan berupa 40 titik data mikrotremor dan 7 titik data CPT yang telah
tersebar di area penelitian. Hasil inversi akan dikorelasikan berdasarkan
kecepatan gelombang geser (Vs) untuk mengklasifikasikan jenis batuan dasar
yang didapat. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini untuk kedalaman batuan
lunak berkisar antara 0,073 m – 51,640 m, kedalaman batuan sedang berkisar
antara 11,366 m - 96,284 m, dan kedalaman batuan keras berkisar antara
33,213 m – 114,033 m. Secara spesifik hasil kedalaman batuan dasar tersebut
dimuat dalam peta mikrozonasi kedalaman batuan dasar yang dapat digunakan
sebagai acuan awal dalam perencanaan pembangunan di Kecamatan Selebar,
Kota Bengkulu.
Kata - kata kunci : Mikrotremor, Kecepatan Gelombang Geser (Vs), HVSR,
Hv-inv.