ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN PENYULANG DAN PEMISAHAN BEBAN TERHADAP SUSUT DAYA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE BRANCH EXCHANGE (STUDI KASUS PT PLN ULP LIMA PULUH, SUMATERA UTARA)

Selama proses distribusi akan terjadi hilangnya sebagian energi yang tersalur.
Fenomena ini disebut dengan susut/losses. Hal tersebut diakibatkan oleh faktor
teknis maupun faktor non-teknis. Pada sistem PLN, susut distribusi atau susut
energi dihitung dengan mengukur selisih antara kWh produksi dan kWh jual.
Selisih kWh ini merupakan energi listrik yang hilang selama proses mulai dari
pembangkitan atau sisi sekunder Gardu Induk sampai dengan APP pelanggan.
Secara kumulatif, besarnya kWh di seluruh pangkal sumber adalah 73,769,524
kWh sedangkan susut distribusi yang terjadi pada JTM sebesar 5,835,008 kWh
atau 7,91%. Salah satu cara dalam mengatasi dan meminimalkan susut distribusi
pada sistem distribusi 20 kV ULP Lima Puluh adalah dengan menganalisis sistem
jaringan distribusi, penambahan penyulang baru dan melakukan pecah beban
sistem kelistrikan. Digunakan metode simple branch exchange untuk memisahkan
beban jaringan yang dilakukan dengan cara menambahkan switch dengan
mengubah on atau off saluran dan pencarian konfigurasi yang menghasilkan susut
daya terkecil serta menghitung susut daya berdasarkan beban jaringan.
Berdasarkan hasil simulasi menggunakan software ETAP 12.6 didapat hasil susut
energi ULP Lima Puluh 5.864.112 kWh kemudian mengalami penurunan setelah
pemisahan beban sebesar 4.341.348 kWh. Nilai susut daya sebelum pemisahan
beban sebesar 1.955 kW dan mengalami penurunan susut daya setelah pemisahan
beban menjadi 1.484,5 kW. Biaya investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan
penyulang baru sebesar RP. 22.000.000.000,- dengan pengembalian modal
selama 9.9 tahun.
Kata kunci : Penyulang, Susut Daya, Susut Energi, ETAP 12.6.