TAHAPAN ADAPTASI MAHASISWA PAPUA UNTUK MENGATASI CULTURE SHOCK DALAM PROSES PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS BENGKULU (Studi Kasus Mahasiswa Papua Yang Kuliah Di Fisip Universitas Bengkulu)

Culture shock merupakan fenomena yang dialami seseorang ketika berpindah ke
lingkungan dengan budaya yang berbeda, sehingga menimbulkan perasaan
kebinggungan, khawatir, serta cemas terhadap perbedaan yang dirasakan. Tujuan
penelitian ini untuk mendeskripsikan gejala culture shock yang dialami mahasiswa
Papua di Universitas Bengkulu, serta mendeskripsikan proses adaptasi mahasiswa
Papua dalam menghadapi culture shock di Universitas Bengkulu. Metode penelitian
yang digunakan deskriptif kualitatif, dengan melibatkan 11 informan, yaitu 9 orang
mahasiswa Papua Fisip, 3 orang masyarakat sekitar. Data dikumpulkan
menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa mahasiswa Papua mengalami culture shock terutama pada
aspek makanan, bahasa, serta cuaca yang mempengaruhi mahasiswa Papua dalam
berbagai aspek, terutama dalam interaksi sosial dan adaptasi lingkungan. Gejala
culture shock yang dialami seperti kesedihan, kesepian, tekanan, perubahan
perilaku, kemarahan, merasa kekurangan, kehilangan, dan rindu keluarga. Proses
adaptasi melalui beberapa tahapan, mulai dari fase perencanaan hingga fase
resolution. Mahasiswa Papua membutuhkan waktu kurang lebih 1 tahun untuk bisa
beradaptasi dengan perbedaan yang mereka alami.Proses adaptasi juga dibantu
dengan adanya dukungan organiasi IMAPA terhadap mahasiswa Papua. Perbedaan
tahapan yang dirasakan mahasiwa Papua disebabkan karena perbedaan
karakteristik individu, serta adanya dukungan sosial yang dapat mempengaruhi
proses adaptasi.
Kata Kunci : Culture Shock, Tahapan Adaptasi, Mahasiswa Papua