REPRESENTASI MODERASI BERAGAMA DALAM KONTEN KEMENAG PODCAST EPISODE “APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA MODERASI BERAGAMA” (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce)

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai analisis
pada channel Youtube Kementerian Agama Republik Indonesia khususnya bahasan
konten yang membahas mengenai isu moderasi beragama. Penelitian ini berangkat dari
ketertarikan penulis untuk menelaah lebih dalam mengenai isu moderasi beragama yang
ada di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan
menggunakan analisis semiotika yang dikemukakan oleh Charles Sanders Peirce.
Penentuan konten yang dianalisis yaitu pada konten yang membahas mengenai moderat
sejak dini. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menganalisis tiga konten
yang telah ditentukan oleh penulis. Kemudian, teknik analisis data dalam penelitian ini
ialah observasi, pengklasifikasian, penentuan status dan terakhir analisis data. Hasil dari
penelitian ini menunjukan makna keseluruhan dari ketiga video yang dipilih peneliti
bahwasannya keseluruhannya menekankan tentang pentingnya memahami moderasi
beragama sejak dini. Isi pesan dalam ketiga video yang dipilih dalam penelitian jika
dianalisis menggunakan analisis semiotika model Charles Sanders Peirce mencakup
semua isi pesan, yaitu isi pesan Semantik, Sarana Tanda dan Pragmatis, pesan Semantik
yang merupakan pesan yang terbentuk atas pengklasifikasian suatu tanda menurut
maknanya. Misalnya saat seberapa sering moderasi sejak dini dibicarakan dalam video.
Pesan Sarana Tanda yaitu klasifikasi isi pesan dari suatu tanda melalui sifat psikofisiknya
seperti pada penyampaian pesan tersirat melalui pembahasan yang memiliki korelasinya
dengan sifat fisik seperti tertuang pada tiga video tersebut, dan pesan Pragmatis
merupakan isi pesan terkait sebab-akibat yang mungkin pada suatu tanda, contohnya
seperti pembahasan mengenai moderasi beragama sejak dini. Adapun hasil dari penelitian
yang peneliti dapatkan yaitu, Kementerian Agama bisa dikatakan cukup konsisten
melakukan konstruksi isu moderasi beragama di Indonesia.
Kata Kunci : Analisis, Konten, Moderasi Beragama, YouTube