ANALISIS KEDALAMAN BATUAN DASAR (BEDROCK) DI KECAMATAN KAMPUNG MELAYU DENGAN PENDEKATAN GELOMBANG GESER DAN CONE PENETRATION TEST

Provinsi Bengkulu yang dilalui oleh lajur patahan Sumatera dan lajur patahan
Mentawai menyebabkan tingginya intensitas terjadinya gempa bumi. Adanya
potensi bahaya seismik akibat peristiwa gempa bumi menandakan bahwa perlu
dilakukan suatu penyelidikan mengenai lapisan batuan dasar sebagai bagian
dari mitigasi bencana serta dijadikan acuan dalam mendirikan suatu bangunan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan kedalaman perlapisan
tanah dan batuan dasar di Kecamatan Kampung Melayu. Titik penelitian terdiri
dari 21 titik mikrotremor dan 2 titik CPT yang tersebar di Kecamatan Kampung
Melayu. Penelitian ini berfokus pada analisis perambatan gelombang seismik
dan parameter yang memengaruhinya. Analisis perambatan gelombang seismik
pada kedalaman batuan dasar dilakukan dengan pendekatan besaran nilai
kecepatan gelombang geser (Vs). Metode yang digunakan pada penelitian ini
adalah metode HVSR (Horizontal – Vertical Spectral Ratio). Hasil dari metode
HVSR kemudian dianalisis menggunakan aplikasi HV-Inv dan Persamaan
permodelan Monte Carlo (MC). Hasil dari penelitian ini berupa analisis kondisi
perlapisan tanah hingga batuan dasar. Kedalaman batuan lunak ditemukan dari
kedalaman 6,69-95,54 m, batuan sedang berada di kedalaman 12,82-147,87 m,
sedangkan untuk batuan keras ditemukan pada kedalaman 13,46-224,73 m.
Selain itu penelitian ini menunjukkan bahwa Kecamatan Kampung Melayu
tergolong area dengan kerentanan seismik sedang akibat gempa bumi dengan
nilai indeks kerentanan seismik rata-rata sebesar 3,3675. Struktur bangunan
yang cocok dibangun pada area ini terdiri dari 1-6 lantai. Hasil analisis
perlapisan dan kedalaman tanah dan batuan dijadikan sebuah peta mikrozonasi
Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu.
Kata-kata kunci: gempa bumi, bedrock, kecepatan gelombang geser (Vs), CPT,
inversi HVSR