KEKERASAN SIMBOLIK DALAM KASUS KEKERASAN SEKSUAL OLEH PEMUKA AGAMA DI DETIK.COM

Kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh pemuka agama tidak hanya
mencerminkan penyalahgunaan kekuasaan secara fisik dan psikologis, tetapi
juga simbolik, terutama melalui cara media membingkainya dalam
pemberitaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan
menganalisis bentuk-bentuk kekerasan simbolik yang muncul dalam
pemberitaan kasus kekerasan seksual oleh pemuka agama di media daring
detik.com. Metode yang digunakan adalah Analisis Wacana Kritis model
Norman Fairclough, yang memfokuskan kajian pada tiga dimensi: teks,
praktik wacana (produksi dan konsumsi teks), serta praktik sosial. Data
berupa artikel berita yang dipublikasikan oleh detik.com dalam kurun
waktu tertentu dan berkaitan dengan kasus kekerasan seksual oleh tokoh
agama. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat kekerasan simbolik
dalam bentuk pemilihan kata yang cenderung mereduksi posisi korban,
pengaburan identitas dan otoritas pelaku, serta penekanan narasi yang
memberi ruang legitimasi simbolik terhadap tokoh agama sebagai pelaku.
Selain itu, terdapat kecenderungan media untuk mempertahankan struktur
sosial yang tidak setara melalui representasi pelaku dan korban secara tidak
seimbang. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya peran media dalam
membentuk opini publik serta perlunya sensitivitas wacana dalam
pemberitaan kekerasan seksual, terutama jika pelakunya merupakan figur
otoritatif seperti pemuka agama.

Kata kunci: kekerasan simbolik, kekerasan seksual, pemuka agama