PENERAPAN THERAPEUTIC COMMUNITY (TC) DALAM PROSES REHABILITASI SOSIAL PENYALAHGUNA NAPZA (Studi Kasus di Badan Narkotika Nasional BNN Provinsi Bengkulu)

Penyalahguna napza adalah pelaku penggunaan narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif (NAPZA) yang tidak sesuai dengan indikasi medis atau resep dokter, dan
dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan dan kehidupan penggunanya.
Penyalahguna napza dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti rasa ingin tahu,
gangguan mental, masalah ekonomi, kekerasan, atau lingkungan yang tidak sehat.
Penyalahguna napza dapat menimbulkan gejala putus obat, gangguan otak,
kerusakan organ tubuh, bahkan kematian. Penyalahguna napza merupakan masalah
serius yang memerlukan pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui penerapan Therapeutic Community dalam proses
Rehabilitasi Sosial Penyalahguna NAPZA di BNN Provinsi Bengkulu dengan
menggunakan metode penelitian kualitatif. Informan berjumlah 9 orang yang terdiri
dari 5 korban penyalahgunaan napza yang menjalani program therapeutic
community, 1 Pimpinan Lembaga Program Therapeutic Community, 2 orang
konselor dan 1 orang Pekerja Sosial yang ditentukan melalui teknik purposive
sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan therapeutic
community dilakukan dengan menggunakan beberapa kegiatan dan metode yang
sesuai dengan struktur dan pilar yang ada. Beberapa kegiatan dan metode tersebut
antara lain: morning meeting, encounter group, individual counseling, group
counseling, family counseling, religious session, vocational session, wrap up, dan
outbound.
Kata Kunci : Therapeutic Community, Rehabilitasi Sosial, Penyalahguna Napza