PERANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN POLISI RESORT KOTA DALAM PENANGGULANGAN PROSTITUSI DI KOTA BENGKULU

LIA, HARLINA and M. Abdi, Abdi and Ria, Anggraeni Utami (2016) PERANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN POLISI RESORT KOTA DALAM PENANGGULANGAN PROSTITUSI DI KOTA BENGKULU. Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Text (Thesis)
SKRIPSI LIA HARLINA.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Praktek prostitusi masih saja terjadi di wilayah Kota Bengkulu, hal ini dikarenakan tidapk
terlepas dari orang-orang yang ikut terlibat antara lain dilakukan oleh germo yang menyediakan
tempat prostitusi dengan berkedok modus usaha panti pijat, karokean dan lainnya. Prostitusi atau
pelacuran yang terjadi di Kota Bengkulu akan memicu penyebaran penyakit menular seksual
yaitu Sifilis, Kandidiasis, dan sebagainya termasuk infeksi HIV/AIDS. Adapun yang menjadi
tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui bagaimanakah peranan satuan Polisi Pamong Praja
dan Polisi Resor Kota dalam penanggulangan prostitusi di Kota Bengkulu, dan bagaimana
koordinasi antara satuan Polisi Pamong Praja dan Polisi Resor Kota dalam penanggulangan
prostitusi di Kota Bengkulu, serta pa yang menjadi hambatan satuan Polisi Pamong Praja dan
Polisi Resor Kota dalam penanggulangan prostitusi di Kota Bengkulu. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian hukum
empiris, pendekatan penelitian hukum empiris terdiri dari penelitian terhadap identifikasi hukum
dan penelitian terhadap efektivitas hukum. Hasil penelitian dilakukan bahwa peranan satuan
Polisi Pamong Praja dan Polisi Resor Kota dalam penanggulangan prostitusi di Kota Bengkulu,
tidak berjalan maksimal, upaya penanggulangan bersifat preventif yang sudah ada meliputi
pemberian pengetahuan melalui sosialisasi atau pengarahan mengenai dampak negatif pratek
prostitusi terhadap para pemilik panti pijat dan sanksi hukum terhadap pemilik panti pijat yang
terlibat dalam praktek prostitusi di Kota Bengkulu, yang dilakukan tiap 6 bulan sekali, Dan
upaya penanggulangan bersifat refresif tidak berjalan hanya sebatas meneruskan beberapa kasus
ke pengadilan, dimana vonisnya pengadilan hanya berupa denda. Koordinasi antara satuan Polisi
Pamong Praja dan Polisi Resor Kota Bengkulu dalam penanggulangan prostitusi di Kota
Bengkulu sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya karena meliputi: Membuat rencana kerja di
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bengkulu yakni jadwal dan waktu razia, rute razia, dan
mengajukan surat permohonan bantuan kerjasama anggota Polres Kota Bengkulu untuk
melakukan razia ke tempat-tempat yang disinyalir sebagai tempat-tempat praktek protistusi.
Hambatan satuan Polisi Pamong Praja dan Polisi Resor Kota dalam penanggulangan prostitusi di
Kota Bengkulu yaitu: anggaran yang kurang memadai untuk pelaksanaan, pengawasan, maupun
upaya penanggulangan terhadap praktek prostitusi yang terjadi di Kota Bengkulu, kurang
memadai jumlah dan kualitas penyidik Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bengkulu dan Polres
Kota Bengkulu, kurangnya sarana dan prasarana Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bengkulu,
kurangnya kesadaran hukum mereka yang terlibat dalam praktek protitusi untuk tidak
mengulanginya kembali dan sanksi hukum yang diberikan terhadap pelaku praktek protitusi
kurang memberikan efek jera.
Kata Kunci: Peranan, Satuan Polisi Pamong Praja Dan Polisi Resort Kota,
Penanggulangan Prostitusi

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Department of Law Science
Depositing User: Irma Rohayu, S.IPust
Date Deposited: 13 Oct 2025 08:11
Last Modified: 13 Oct 2025 08:11
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/29153

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200