KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI DEBIT AIR MASUK DAN KETEBALAN FILLER BERBAHAN BAKU BAMBU DABUK (Gigantochloa Pseudoarundinacea) TERHADAP EFEKTIVITAS COLLING TOWER

Menara pendingin adalah sebuah mekanisme yang dirancang untuk
menurunkan suhu hasil dari pendinginan sebuah mekanisme mesin. Pada menara
pendingin jenis filler sangat mempengaruhi efektivitas menara pendingin. Pada
penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai efektifitas dengan menggunakan
filler berbahan bambu dabuk dengan ketebalan 1 mm dan 2 mm yang di anyam
dan tidak dianyam, dengan menggunakan debit 6 l/min, 12 l/min dan 18 l/min.
suhu air di jaga 60°C dan pengambilan data dilakukan. Penelitian kali ini
membahas evektivitas dari cooling tower dengan menggunakan filler bambu
dabuk dengan ketebalan, debit air masuk dan bambu dijalin dan dipasangkan
horizontal yag divariasikan.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan ketebalan bambu dan
variasi debit air masuk, berpengaruh terhadap efektivitas cooling tower. Hasil
pendinginan yang lebih baik dialami cooling tower dengan ketebalan 4 mm dijalin
dengan debit 6 l/min. Dimana besar efektivitas 25,9494 %. Sedangkan pendingin
yang jelek dialami cooling tower bambu 1 mm dipasangkan horizontal dengn
debit air 18 l/min, yang memiliki efektivitas 8,0379747 %. Itu dikarenakan air
yang bersentuhan dengan udara lebih banyak dikarenakan diameter kecil, yaitu 6
l/min, dan bambu yang memiliki paing tebal 4 mm.
Kata Kunci: Cooling tower, efektivitas, debit air, filler