EFEK MODERASI KOMITMEN ORGANISASI PADA KOMITMEN TIM DAN NEGOSIASI TERHADAP PENANGANAN KONFLIK. STUDI EMPIRIS : (ItJen KemenESDM)

Konflik merupakan penyebab utama buruknya kinerja organisasi, sehingga
sangat penting untuk dianalisis dan dipelajari dalam pengelolaan SDM. Penelitian
ini mengembangkan model komitmen tim dan berfokus pada perbedaan moderasi
komitmen organisasi efeknya terhadap penanganan konflik Wombacher dan
Felfe,.(2017), pengembangan diteliti karena dalam penelitian sebelumnya,
hanya melihat penanganan konflik dari satu sisi belum memasukan negosiasi
dalam penelitiannya. Tersebut mengikuti fungsi utama Inspektorat Jenderal
Kementerian Esdm ( Itjen Kesdm), yaitu memantau penggunaan dan realisasi
anggaran yang digunakan pengguna (www.itjen.esdm.com). Penelitian ini
bertujuan untuk membangun model teoritis manajemen konflik, dengan variabel
komitmen tim dan negosiasi, dan dimoderasikan oleh komitmen organisasi.
Model teoritis penanganan konflik antar tim dikembangkan dengan menguji
model. Hal ini dilakukan secara empiris.
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji
generalisasi deduktif hipotesis. Penelitian survey menyebarkan kuesioner pada
sampel 224 pegawai Itjen Kesdm. Dengan metode pengambilan sampel non
probability sampling. Analisis statistik inferensial yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (model persamaan struktural)
yang selanjutnya disebut SEM yang dioperasikan melalui program PLS yaitu
Smart PLS 3.0.
Hasil hipotesis menjelaskan bahwa negosiasi di moderasi komitmen
organisasi terhadap penanganan konflik berpengaruh signifikan dijelaskan dengan
nilai t- statistik 1,981 > t –tabel 1,960. Besarnya nilai jalur struktural di peroleh
sebesar 0,155 hal ini disebabkan oleh faktor yang menngitegrasi dalam
penanganan konflik. Begitupun variabel moderasi komitmen organisasi pada
dampak penanganan konflik berpengaruh signifikan dengan nilai t- statistik
12,405 > t – tabel 1,960 dan nilai kofisien jalurnya 0,537. Dampak moderasi
keterlibatan organisasi sesuai dengan model Whombacer.,(2017). dapat
memberikan kontribusi baru tentang variabel penanganan konflik, yang dapat
sangat membantu dalam meningkatkan manajemen konflik pada pemecahan
masalah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan keterbatasan
penelitian ini, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut: keterlibatan tim,
negosiasi, keterlibatan organisasi, dan dalam ranah privat (swasta/bisnis). Untuk
vii
meningkatkan generalisasi hasil penelitian, dapat dilakukan dengan memperluas
cakupan penelitian, misalnya kewilayah penelitian di luar Itjen Kesdm.
Kata Kunci : Komitmen, Negosiasi, Penanganan Konflik, Interteam.