IMPLEMENTASI PERMENKES NOMOR 1464/MENKES/PER/X/2010 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN DALAM UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PASIEN SEBAGAI KONSUMEN DI KOTA ARGAMAKMUR

Setiap orang pasti menginginkan untuk hidup sehat, pemenuhan kesehatan
dapat dipenuhi oleh seorang dokter maupun bantuan dari bidan praktik
mandiri.Berdasarkan Pasal 9 PERMENKES Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan, bidan praktik mandiri diberikan
kewenangan melakukan pengobatan dalam hal pelayanan kesehatan ibu,
kesehatan anak, serta pelayanan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.
Penulis tertarik melihat pelaksanaannya di lapangan, sebab bisa saja bidan praktik
mandiri melakukan pelayanan kesehatan di luar apa yang menjadi kewenangannya
dalam melakukan pengobatan terhadap masyarakat. Pengobatan tersebut di
khawatirkan akan menimbulkan kerugian-kerugian yang harus dirasakan oleh
pasien akibat dari kelalaian maupun kesalahan oleh bidan praktik mandiri. Seiring
dengan diberlakukannya Undang-undang Perlindungan Konsumen, maka pasien
sebagai konsumen jasa pelayanan kesehatan praktik bidan akan lebih terjamin hak
dan kewajibannya dalam melakukan transaksi terapeutik dengan bidan. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui apakah bidan praktik mandiri di Kota
Argamakmur telah menjalankan PERMENKES Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 mengenai kewenangannya dalam melakukan
pengobatan dan untuk mengetahui bagaimana tanggungjawab bidan praktik
mandiri terhadap pasien diluar kewenangannya jika terjadi kerugian terhadap
pasien dalam upaya perlindungan hukum terhadap pasien sebagai konsumen.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode pendekatan
sosiologis/empiristerhadap pelaku bidan praktik mandiri dan pasien sebagai
konsumen.Untuk mendapatkan data digunakan melalui wawancara langsung
terhadap responden dan melalui studi pustaka.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa PERMENKES Nomor 1464/MENKES/ PER/X/2010 di Kota Argamakmur
belum dijalankan secara optimaloleh bidan praktik mandiri.Kemudian
tanggungjawab yang diberikan oleh bidan praktik mandiri adalah berupa rujukan
terhadap pasien kepada dokter atau fasilitas pelayanan umum seperti rumah sakit
atau puskesmas.