PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TANDA DAN GEJALA RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG RAWAT INAP MERPATI RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA SOEPRAPTO PROVINSI BENGKULU.

Resiko perilaku kekerasan adalah respon seseorang terhadap stressor;
tanggapan ini dapat mengakibatkan kerusakan pada individu, orang lain, dan
lingkungan. Pasien yang menampilkan perilaku agresif dapat dikelola dengan
menggunakan terapi musik klasik. Mozart dan komposer klasik lainnya dengan
pola dan nada yang dapat diprediksi optimal untuk terapi musik. Tujuan penelitian
ini adalah untuk memberikan intervensi terapi musik klasik berbasis Mozart
(allegro) kepada pasien RPK di Ruang Merpati RSUD Soeprapto Provinsi
Bengkulu. Metode penelitian kuantitatif menggunakan desain quasi-experimental
dengan pre-test dan post-test yang diberikan kepada kelompok yang sama. Dua
puluh peserta dipilih untuk penyelidikan ini melalui pengacakan sistematis. Untuk
memperoleh data untuk penelitian ini, buku harian observasi yang berisi deskripsi
indikator dan gejala risiko perilaku agresif digunakan. Pada tahun 2023, penelitian
dilakukan di Rumah Sakit Sosial Soeprapto Provinsi Bengkulu. Dengan a = 0,005
dan p = 0,000, uji statistik Wilcoxon menghasilkan p a. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang signifikan pada tanda dan gejala
(RPK sebelum dan sesudah mendapat terapi musik klasik dari Mozart,
menunjukkan bahwa terapi musik klasik Mozart mempengaruhi tanda dan gejala
perilaku kekerasan) di Rumah Sakit Sosial Soeprapto Provinsi Bengkulu.
Berdasarkan temuan penyelidikan ini, terapi musik klasik Mozart (allegro)
menyebabkan penurunan indikator perilaku agresif dan gejala risiko. Peneliti
selanjutnya didorong untuk menggunakan penelitian ini sebagai paradigma untuk
terapi musik klasik untuk indikator perilaku kekerasan dan gejala risiko.
Kata kunci : Risiko Perilaku Kekerasan, Musik Klasik Mozart (Allegro)