PENGARUH SERVANT LEADERSHIP TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA GENERASI X DAN Y DI BENGKULU EKSPRESS MEDIA GROUP

Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam penyelenggaraan suatu
organisasi baik organisasi pemerintah maupun non pemerintah. Selain sebagai
penggerak, sumber daya manusia mewujudkan tercapainya keberhasilan tujuan suatu
organisasi. Tentunya sumber daya manusia yang dapat mewujudkan tercapainya
keberhasilan tujuan organisasi adalah sumber daya manusia yang berkualitas, mampu
bekerja dengan penuh tanggung jawab, serta memiliki keinginan untuk berkontribusi
lebih bagi organisasi, demi tercapainya kemajuan organisasi. Perilaku yang demikian
dikenal dengan istilah organizational citizenship behavior (Husniati & Pangestuti,
2018).
Generasi X adalah generasi yang lahir antara tahun 1965 – 1979, sedangkan generasi Y
lahir antara tahun 1980 – 2000 (Amin & Rahmiati, 2018). Lebih lanjut Amin dan
Rahmiati menjelaskan bahwa perbedaan generasi ini berdampak pada gaya
komunikasi, kebutuhan teknologi, pilihan dalam pengembangan profesionalisme,
lingkungan kerja yang diharapkan, kompensasi dan keuntungan serta gaya
kepemimpinan. Kapoor dan Solomon (2011) mengemukakan bahwa generasi X lebih
mandiri dan tidak bergantung. Sedangkan generasi Y adalah generasi yang sangat
bergantung pada teknologi. Generasi ini lebih makmur, lebih menguasai teknologi dan
lebih banyak menghadapi keragaman.
Adanya perbedaan-perbedaan karakteristik antara generasi X dan Y tersebut
tentunya akan turut mempengaruhi perilaku organizational citizenship
behavior. Salah satu upayanya yang bisa Bengkulu Ekspress Media Group
lakukan adalah dengan mengelola sumber daya manusia agar mampu
meningkatkan kinerja dan pelayanan serta memperkuat organisasi atau
perusahaan. Selain itu meminimalisir karyawan dengan perilaku kerja “kurang
baik” yang mengindikasikan bahwa mereka memiliki organizational citizenship
behavior yang rendah sehingga berdampak terhadap kinerja mereka.
Mengingat pentingnya organizational citizenship behavior bagi keberhasilan
sebuah organisasi atau perusahaan, maka peran seorang pemimpin tidak kalah
pentingnya. Terutama gaya kepempimpinan melayani (servant leadership)
yang diyakini sebagai faktor eksternal yang mempengaruhi organizational
citizenship behavior. Adanya perbedaan antar generasi juga dapat
mempengaruhi organizational citizenship behavior. Perbedaan karakteristik
dari dua generasi yaitu generasi X dan Y mempengaruhi terhadap perilaku
bekerja generasi yang akhirnya akan mempengaruhi terhadap kinerja
organisasi. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah: (1) bagaimana perbedaan rata-rata organizational
citizenship behavior pada generasi X dan Y di Bengkulu Ekspress Media
Group? (2) bagaimana komponen servant leadership berpengaruh terhadap
organizational citizenship behavior di Bengkulu Ekspress Media Group?
Tujuan penelitian ini: (1) menguji perbedaan rata-rata organizational
citizenship behavior pada karyawan generasi X dan Y di Bengkulu Ekspress
Media Group; (2) menguji bagaimana pengaruh komponen servant leadership
terhadap organizational citizenship behavior pada karyawan Bengkulu
Ekspress Media Group. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
atau informasi tambahan bagi instansi khususnya pimpinan instansi untuk
meningkatkan pelayanan dalam kepemimpinannya dan dapat bermanfaat baik
secara teoritis maupun praktis bagi penulis dalam memahami dan meningkatkan
pengetahuan mengenai konsep servant leadership, perbedaan generasi X dan Y,
dan organizational citizenship behavior. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah self-administered survey yaitu
responden diminta untuk mengisi sendiri kuesioner yang diberikan. Jenis data
dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran
kuesioner kepada karyawan Bengkulu Ekspress Media Group. Jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 119 orang. Metode data analisis
yang digunakan adalah analisis deskriptif dan uji independen sampel t-test serta
analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini adalah: (1) terdapat perbedaan rata-rata yang
signifikan organizational citizenship behavior antara karyawan generasi X dan
generasi Y. Karyawan generasi X mempunyai perilaku organizational
citizenship behavior yang lebih baik bila dibandingkan karyawan dari generasi
Y di Bengkulu Ekspress Media Group; (2) seluruh komponen servant
leadership berpengaruh positif terhadap organizational citizenship
behavior pada karyawan di Bengkulu Ekspress Media Group. Hal ini berarti
bahwa semakin baik penerapan dimensi servant leadership maka semakin
positif terwujudnya organizational citizenship behavior.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) dilihat dari hasil analisis data
diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan organizational citizenship
behavior antara karyawan generasi X dan generasi Y di Bengkulu Ekspress
Media Group. Karyawan generasi X mempunyai perilaku organizational
citizenship behavior yang lebih baik bila dibandingkan karyawan dari generasi
Y di Bengkulu Ekspress Media Group. Ini menandakan bahwa karyawan
generasi X di Bengkulu Ekspress Media Group memiliki karakter lebih suka
menolong, loyal dalam pekerjaan, mudah beradaptasi, mandiri, pekerja keras,
dan mau bekerja sama; (2) dilihat dari hasil analisis data diketahui bahwa
seluruh dimensi servant leadership berpengaruh positif terhadap organizational
citizenship behavior pada karyawan di Bengkulu Ekspress Media Group. Hal
ini berarti bahwa semakin baik penerapan dimensi servant leadership maka
kecenderungan terwujudnya organizational citizenship behavior. Adanya
servant leadership yang baik akan mengakibatkan bawahan akan merasa
dihargai, memiliki kepercayaan, kesetiaan dan kepuasan terhadap pimpinannya.
Dengan begitu akan menimbulkan perilaku organizational citizenship behavior
karyawan dalam bekerja dimana mereka akan mau membantu rekan kerja, berusaha melebihi yang diharapkan organisasi, memberikan toleransi terhadap
keadaan yang kurang ideal dalam organisasi tanpa mengajukan keberatan- keberatan, menjaga hubungan.
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah: (1) Bengkulu
Ekspress Media Group dapat lebih meningkatkan lagi dimensi sportsmanship
pada generasi X dengan cara menumbuhkan ikatan psikologis dan menciptakan
interaksi yang harmonis pada karyawan dengan contoh mengadakan
acara gathering bersama dengan seluruh karyawan untuk mempererat hubungan
antar karyawan dengan perusahaan. Sehingga timbul rasa memiliki terhadap
perusahaan, membuat karyawan memiliki sikap untuk ikut menjaga dan
bertanggung jawab terhadap perusahaan sehingga pada akhirnya akan
menimbulkan loyalitas demi tercapainya tujuan perusahaan; (2) Bengkulu
Ekspress Media Group dapat lebih meningkatkan lagi dimensi altruism pada
generasi Y dengan cara memberikan keteladanan dari pimpinan yang baik,
karena dengan teladan pimpinan yang baik, kepatuhan bawahan akan
meningkat. Pemimpin dapat memberikan contoh tindakan seperti datang tepat
waktu, selalu hadir pada acara yang diselenggarakan perusahaan, memonitor
dan menanyakan perkembangan kegitan atau tugas yang dilakukan karyawan.
Selain itu gaji dan kesejahteraan pegawai harus terus diperhatikan, pengawasan
melekat dan sanksi hukuman tegas terhadap karyawan yang melanggar
peraturan perusahaan; (3) Pimpinan Bengkulu Ekspress Media Group dapat
terus mengembangkan gaya servant leadership untuk menjaga hubungan yang
harmonis antara bawahan dan pimpinan, melalui pengembangan calon
pimpinan serta bawahan yang berkualitas dengan program pengembangan diri
dan pelatihan yang diberikan pada karyawan. Kata Kunci: Servant leadership, organizational citizen behavior, generasi X
and Y