PENGARUH FERMENTASI PADA PEMBUATAN BIO BATERAI BERBAHAN SARI KULIT NANAS (Ananas comosus), SARI KULIT PEPAYA (Carica papaya) DAN KOMBINASINYA

Bio baterai adalah perangkat yang dapat menghasilkan energi listrik dari
organisme hidup. Bio baterai menghasilkan energi listrik dengan mentransfer
elektron dari dua elektroda (anoda dan katoda) melalui media konduktif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fermentasi pada pembuatan
bio baterai sari kulit nanas, sari kulit pepaya, dan kombinasinya terhadap
tegangan, arus, dan daya listrik yang dihasilkan bio baterai. Elektroda yang
digunakan yaitu tembaga (Cu) sebagai katoda dan seng (Zn) sebagai anoda
dengan ketebalan 0,2 mm dan ukuran yang sama 1,5 x 7 cm. Volume yang
digunakan 500 ml sebanyak 2 perlakuan yaitu 3 tanpa fermentasi dan 3
difermentasi selama 4 hari. Tingkat keasaman elektrolit diukur dengan pH meter,
sedangkan arus, tegangan dan daya listrik menggunakan multimeter digital.
Penelitian dilakukan dengan suhu 34,3 C
dan kelembaban 75%. Rangkaian seri
yang semakin banyak akan meningkatkan nilai tegangan yang dihasilkan maka
arus, tegangan dan daya listrik semakin meningkat. Nilai bio baterai optimal
tanpa fermentasi terdapat pada sari kulit nanas dimana (A1 0,15 mA, 1,67 V, 0,25
mW), sedangkan pada bio baterai difermentasi 4 hari nilai optimal juga terdapat
pada sari kulit nanas(A 1,77mA, 1,78 V, 3,24 mW), namun untuk sari kulit
pepaya arus listriknya (B 0,00 mA, tegangan sangat kecil 1,11 V. Kode C pada
kombinasi arus listrik (C 0,03 mA, tegangan 1,65V). Lampu LED merah yang
menyala lama terdapat pada sari kulit nanas fermentasi dengan waktu 1 jam 12
menit keterangan lampu hidup terang. Bio baterai yang tanpa fermentasi lama
lampu LED merah yang bertahan hidup lama terdapat pada sari kulit pepaya
dengan waktu 41menit keterangan lampu menyala redup.
Kata-Kata Kunci: Bio Baterai, Sari Kulit Nanas, Sari Kulit Pepaya, Fermentasi