PENGGUNAAN TAWAS SEBAGAI PENJERNIHAN AIR DI KELURAHAN KANDANG LIMUN DAN KELURAHAN RAWA MAKMUR KOTA BENGKULU

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kualitas air terhadap
penurunan kadar Fe, kekeruhan, pH, TDS, bau dan warna, serta pengaruh
penambahan konsetrasi Tawas terhadap penjernihan air di kawasan Kel. Kandang
Limun dan Kel. Rawa Makmur. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini
adalah metode jar test. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 10 sampel air
sumur. Proses penjernihan air menggunakan metode jar test dengan dosis yang
digunakan yaitu 5ml dan 6ml. Sampel 1 air sumur perumahan juwita (dalam)
berdasarkan hasil yang telah didapatkan bahwa nilai pada parameter Fe,
kekeruhan, pH, TDS dan warna menurun cukup signifikan. Parameter bau yang
awalnya berbau menjadi tidak berbau. Untuk sampel lainnya ada beberapa
parameter meningkat setelah pemberian tawas seperti pada sampel 2 perumahan
ejukha residen kanada (dalam) pada parameter Fe, kekeruhan, TDS, dan warna
meningkat cukup signifikan. Hal ini dapat disebabkan karena penambahan
koagulan yang melebihi batas optimum yaitu pada sampel air yang jernih yang
tidak mengandung logam mineral Fe, kekeruhan, pH, TDS sebelum perlakuan
ketika ditambahkan bahan kimia koagulan yaitu tawas, kemungkinan partikel
koloid tidak dapat menggumpal dan tidak membentuk partikel yang lebih besar
sehingga kitosan tersebut tidak dapat mengendap. Hasil kajian menunjukkan
status kualitas air di Kel. Kandang Limun dan Rawa Makmur berdasarkan analisis
mutu air dengan metode storet termasuk kedalam katagori kelas D buruk atau
cemar berat dilihat dari nilai skor yaitu senilai -64 dan -54.
Kata kunci: Tawas, Jar Test, Metode Storet