PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT KOORDINATOR STATISTIK KECAMATAN DI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BENGKULU

Harter, et al. (2002), menyatakan bahwa employee engagement merupakan
faktor yang penting untuk dikaji dalam sektor publik, karena pengaruhnya pada
kinerja karyawan yang akhirnya berdampak terhadap kepuasan pelayanan publik.
Lingkup kerja Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) pada instansi Badan Pusat
Statistik (BPS) menarik diteliti karena peran KSK yang begitu penting dalam
menghasilkan data berkualitas bagi pengambilan kebijakan oleh pemerintah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh karakteristik pekerjaan
dan persepsi dukungan organisasi terhadap employee engagement pada KSK di
BPS provinsi Bengkulu.
Employee engagement dikarakteristikkan sebagai suatu rasa komitmen yang
memiliki keinginan besar dan semangat untuk mewujudkan usaha-usaha ke tingkat
yang lebih tinggi serta tetap bekerja keras dengan setiap kesulitan-kesulitan tugas
melebihi apa yang diharapkan (Dickson, 2008). Menurut penelitian sebelumnya
(Saks, 2006) beberapa variabel yang berpengaruh pada employee engagement
diantaranya adalah karakteristik pekerjaan dan persepsi dukungan organisasi.
Karakteristik pekerjaan merupakan sifat dari tugas pekerjaan yang meliputi
tanggung jawab, macam tugas dan tingkat kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan
itu sendiri (Stoner and Freeman, 1994). Persepsi dukungan organisasi merupakan
kepercayaan umum yang dirasakan oleh karyawan mengenai sejauh mana
organisasi menghargai kontribusi dan peduli terhadap kesejahteraan karyawan
(Rhoades & Eisenberger, 2002).
Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yang menggunakan
survei dan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Responden dalam penelitian
ini adalah seluruh KSK di BPS Provinsi Bengkulu yang berjumlah 74 orang.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi
linear berganda. Dimana employee engagement merupakan variabel terikat yang
diduga dipengaruhi oleh karakteristik pekerjaan dan persepsi dukungan organisasi.
Dari pengujian hipotesis diperoleh hasil: Pertama, variabel karakteristik
pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap employee engagement KSK di BPS
Provinsi Bengkulu. Hasil ini bermakna jika semakin baik karakteristik pekerjaan
maka employee engagement KSK semakin tinggi. Kedua, variabel persepsi
dukungan organisasi berpengaruh signifikan terhadap employee engagement KSK
di BPS Provinsi Bengkulu. Hasil ini bermakna jika semakin baik persepsi dukungan
organisasi maka employee engagement KSK semakin tinggi. Ketiga, variabel
ix
karakteristik pekerjaan dan persepsi dukungan organisasi berpengaruh signifikan
terhadap employee engagement KSK di BPS Provinsi Bengkulu. Hasil ini bermakna
jika semakin baik karakteristik pekerjaan dan persepsi dukungan organisasi, maka
employee engagement KSK di BPS Provinsi Bengkulu semakin tinggi.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang
dihipotesiskan secara positif mempengaruhi employee engagement. Sebagai saran,
maka (1) Atasan perlu memberikan umpan balik kepada KSK bahwa pekerjaan
yang mereka lakukan telah dilaksanakan dengan baik sehingga KSK merasa
mendapat perhatian dan termotivasi memperbaiki kualitas pekerjaannya. (2)
Organisasi maupun pimpinan BPS agar dapat senantiasa memberikan semangat dan
motivasi pada bawahannya dan menciptakan komunikasi yang baik antara atasan
dan bawahan. (3) Perlu diciptakan suasan saling mendukung dan kerja sama tim
yang baik diantara pegawai BPS khususnya KSK, sehingga setiap kesulitan
pekerjaan yang di hadapi dapat segera terselesaikan.
Keywords: Employee engagement, karakteristik pekerjaan dan persepsi
dukungan organisasi.