ASAS KESEIMBANGAN DALAM PELAKSANAAN EKSEKUSI JAMINAN AKIBAT WANPRESTASI NASABAH DALAM MEMENUHI PERJANJIAN KREDIT USAHA PERDESAAN (KUPEDES) PT BANK BRI (PERSERO) TBK UNIT KETAHUN

Perjanjian kredit bank dan nasabah mengikat hak dan kewajiban. Oleh
Sebab itu, diperlukan keseimbangan kedudukan kedua belah pihak baik pada isi
perjanjian serta pelaksanaannya. Kenyataannya seringkali ditemukan
ketidakseimbangan kedudukan kedua belah pihak baik pada isi maupun
pelaksanaannya terutama pada pelaksanaan eksekusi jaminan. Pokok
permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah upaya hukum yang
dilakukan oleh bank, serta bagaimanakah penerapan asas keseimbangan dalam
pelaksanaan eksekusi jaminan akibat wanprestasi terhadap perjanjian Kredit
Usaha Perdesaan (KUPEDES) pada Bank BRI Unit Ketahun. Metode yang
digunakan adalah pendekatan yuridis empiris, dengan mengumpulkan data
sekunder dan data primer. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan
bahwa upaya hukum yang dilakukan Bank BRI Unit Ketahun melalui dua jalur
yaitu jalur litigasi dan jalur non litigasi yang memuat 3R (rescheduling,
reconditioning dan restructuring) dari dua jalur tersebut pihak bank lebih
menggunakan jalur non litigasi dan musyawarah terhadap debitur yang
melakukan wanprestasi. Isi perjanjian belum mencerminkan keseimbangan.
Akan tetapi dalam pelaksanaan eksekusi jaminan telah menerapkan asas
keseimbangan dan mencerminkan keadilan.
Kata kunci: Asas Keseimbangan, Eksekusi Jaminana,Wanprestasi