KINERJA PEMBANGUNAN EKONOMI DITINJAU DARI LAPANGAN USAHA DALAM PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN SELUMA PROPINSI BENGKULU

Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan ekonomi daerah, kebijakan utama
yang perlu dilakukan adalah mengusahakan semaksimal mungkin agar prioritas
pembangunan daerah sesuai dengan potensi pembangunan yang dimiliki oleh
daerah berdasarkan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki. Potensi
pembangunan yang dimiliki setiap daerah sangat bervariasi, maka setiap daerah
harus menentukan kegiatan lapangan usaha yang dominan. Maksud dan tujuan
pembentukan Kabupaten Seluma adalah untuk mendekatkan pelayanan
pemerintahan kepada masyarakat. Potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Seluma,
dari segi kondisi geografis memiliki sumberdaya alam yang memadai, lahan
pertanian yang subur, wisata alam dan budaya yang mempunyai nilai strategis
yang dapat dikembangkan sebagai potensi unggulan Kabupaten Seluma di masa
yang akan datang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kinerja
pembangunan lapangan usaha dalam PDRB yang menjadi unggulan dan prioritas
bagi Kabupaten Seluma serta mengukur tingkat konsistensi antar lapangan usaha
pembangunan ekonomi di Kabupaten Seluma selama kurun waktu 2012 – 2018.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik. Alat analisis yang
digunakan adalah alat analisis kuantitatif yaitu teknik perencanaan regional
dengan menggunakan Shift share, Location Quotient, Model Rasio Pertumbuhan, Klassen Typology dan alat analisis kualitatif dengan menggunakan analitycal
hierarchy process. Hasil perhitungan kuantitatif menunjukkan bahwa Industri
Pengolahan; Perdagangan Besar dan Eceran;Reparasi mobil dan sepeda motor
merupakan sektor dengan kinerja baik. berdasarkan kontribusi dan pertumbuhan.
Pilihan-pilihan dari masyarakat sebagai subyek pembangunan menyatakan bahwa
pertanian,kehutanan dan perikanan, pengadaan air,pengelolaan limbah, daur ulang;
jasa kesehatan; industri pengolahan Hasil perhitungan secara keseluruhan dengan
AHP menyatakan bahwa rasio konsistensi sebesar 0,06.
Pihak terkait perlu mempertimbangkan untuk menggali potensi lebih lanjut
dengan tidak hanya mengandalkan dari sumber daya alam/lapangan usaha primer.
Terbukti bahwa sektor yang menjadi unggulan dari kinerja dan konsisten dengan
pilihan tidak di dominasi lapangan usaha primer.