TINGKAT PENGETAHUAN PEDAGANG BAKSO BAKAR TEHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU

Penggunaan formalin dapat diakibatkan oleh kurangnya tingkat pengetahuan
pedagang terhadap penggunaan bahan tambahan pangan berbahaya serta
pengawasan dari instansi terkait. Melalui Peraturan Menteri Kesehatan No. 33
tahun 2012, dijelaskan ada 19 bahan tambahan pangan yang dinyatakan sebagai
bahan berbahaya dan dilarang penggunaannya dalam makanan meskipun dengan
dosis kecil salah satu di antaranya adalah Formalin. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Pedagang Bakso Bakar Terhadap
Penggunaan Formalin di Kecamatan Muara Bangkahulu. Pada penelitian ini
terdapat 98 responden. Sampel diambil dilokasi Kecamatan Muara Bangkahulu.
Pengambilan sampel dengan teknik sampling jenuh. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi observasional yang dilaksanakan
dengan rancangan cross sectional dan deskriptif analitik. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan SPSS25. Hasil penelitian
pada 98 responden menunjukkan bahwa nilai skor tingkat pengetahuan minimum
3 dan maksimum 7 memiliki rata-rata (mean) 4,11 dengan std deviation 1,158
sebelum penyuluhan (pretest) dalam kategori kurang sedangkan setelah
penyuluhan (posttest) nilai skor minimum 7 dan maksimum 10 memiliki rata-rata
(mean) 9,72 dengan std deviation 0,588 dalam kategori baik. Berdasarkan uji
Wilcoxon yang sudah dilakukan didapatkan hasil nilai p value 0,00>0,05 H0
ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa ada perubahan tingkat
pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tetang formalin.
Kata Kunci : Formalin, Tingkat Pengetahuan,Muara Bangkahulu