ANALISIS SIMULASI PELEPASAN BEBAN (LOAD SHEDDING) SAAT TERJADI GANGGUAN TRANSIEN PADA SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI BENGKULU 70/20 KV

Pada sistem tenaga listrik, frekuensi merupakan indikator dari keseimbangan antara
daya yang dibangkitkan dengan total beban sistem. Pada skripsi ini akan membahas
dan mempelajari mengenai adanya pelepasan beban saat terjadi gangguan transien
pada sistem jaringan distribusi Bengkulu 70/20 KV yang memiliki pembangkit
listrik tenaga air, yaitu PLTA Musi dengan kapasitas 3 x 70 MW dan PLTA Tess
dengan kapasitas 4 x 4.41 MW. Pelepasan beban dilakukan untuk menjaga stabilitas
sistem saat under/overfrekuensi sebesar 48-52.2 Hz untuk penyulang 20 KV, maka
disimulasikan saat terjadi gangguan transien yang menghasilkan
ketidakseimbangan daya aktif antara daya yang dibangkitkan dengan daya yang
dibutuhkan beban. Simulasi ini akan dilakukan menggunakan perangkat lunak
Digsilent powerfactory 14.1. Hasil simulasi saat gangguan transien terjadi pada
saluran transmisi Musi-Pekalongan mengakibatkan frekuensi menjadi 50,5 Hz,
untuk hasil perhitungan manual frekuensi sebesar 50,495 Hz, saat dilakukan
pelepasan beban sebesar 2,2 MW frekuensi kembali pulih dan stabil pada 50,04 Hz.
Perubahan frekuensi dari hasil simulasi saat terjadi gangguan transien pada saluran
transmisi Tess-Pekalongan adalah sebesar 50,2 Hz, untuk hasil perhitungan
frekuensi sebesar 50,2376 Hz, Pelepasan beban dilakukan sebesar 2,2 MW pada GI
Pekalongan mengembalikan frekuensi sistem pada kondisi sebesar 49.85 Hz.
Frekuensi tersebut masih dalam batas toleransi, yaitu 50 ± 0,2 Hz.
Kata kunci : pelepasan beban, pembangkit, frekuensi, gangguan transien