PENERAPAN E-MONEV DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI PROVINSI BENGKULU

Pada saat ini, di beberapa pemerintahan daerah di Indonesia telah dibangun
e-government dan telah memiliki Teknologi Informasi (TI) berupa situs website,
akan tetapi belum didayagunakan secara optimal dalam pelayanan publik untuk
mendukung pemerintahan yang baik (good governance). Information and
Communication Technology (ICT) atau di Indonesia lebih dikenal dengan istilah
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah semakin berkembang serta
memberikan pengaruh terhadap berbagai bidang.
Sistem e-monev ini dapat diakses melalui internet maupun intranet (jaringan
komputer lokal), tergantung pilihan dan kebutuhan di daerah. Sistem ini cukup di
install di satu komputer yang berfungsi sebagai server dan terhubung ke jaringan
komputer lokal dan/atau internet. Pelaksanaan e-monev di pemerintah Provinsi
Bengkulu mulai dilaksanakan pada tahun 2012. Selalu dikenal sebagai sebuah
aktivitas yang sangat menyerap teknologi canggih, membutuhkan biaya yang
besar dan sangat susah diimplementasikan secara cepat dan tepat. Semua ini
merupakan sebuah pernyataan yang selalu didengungkan oleh para penghalang
dari perkembangan teknologi ini. Sehubungan telah diberlakukannya Undang
undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka hak dan
tanggungjawab pemerintah daerah makin tinggi baik itu dalam pengelolaan
sumber daya alam, manusia, dan potensi yang ada. Agar dapat melaksanakan hak
dan tanggung jawab tersebut secara efisien dan efektif, maka organisasi
pemerintah daerah harus dapat membuat kebijakan-kebijakan yang strategis dan
operasional pemerintah secara efisien dan efektif dengan berlandaskan pada
prisnsip good governance. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimanakah penerapan e-monev dalam pelaksanaan pembangunan di Provinsi
Bengkulu dan apa saja faktor penghambat dan pendukung penerapan e-monev
dalam pelaksanaan pembangunan di Provinsi Bengkulu. Sedangkan tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai penerapan e
monev dalam pelaksanaan pembangunan dan faktor penghambat dan pendukung
penerapan e-monev dalam pelaksanaan pembangunan di Provinsi Bengkulu.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai penerapan e-monev
Dalam Pelaksanaan Pembangunan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu
adalah deskriptif. Jenis data yang dipakai yaitu data primer. Sumber data primer
adalah data yang dikumpulkan dari sekumpulan orang yang menjadi objek yang
akan diselidiki. Cara mengumpulkan data ini dilakukan dengan kuesioner,
wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun responden dalam penelitian ini
berjumlah 38 orang.
7
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan e-monev dalam Pembangunan
Pembangunan di Provinsi Bengkulu, efisiensi yaitu masih kurang efisiensi pada
penerapan e-monev dalam Pembangunan di Pembangunan di Provinsi Bengkulu.
Kepuasan terlihat pada masih kurangnya kepuasan pada penerapan e-monev
dalam Pembangunan di Pembangunan di Provinsi Bengkulu dan keadaptasian
yaitu masih kurangnya keadaptasian pada penerapan e-monev dalam
Pembangunan di Pembangunan di Provinsi Bengkulu. Sedangkan faktor
penghambat dan pendukung penerapan e-monev dalam Perencanaan
Pembangunan di Pembangunan di Provinsi Bengkulu berdasarkan data yang ada
bahwa yang menjadi penghambat Penerapan E-monev dalam Pembangunan di
Pembangunan di Provinsi Bengkulu yaitu Sumber daya Manusia dan Sistem
informasi sedangkan yang menjadi Pendukung pada Penerapan e-monev dalam
Pembangunan di Pembangunan di Provinsi Bengkulu yaitu Sarana dan Prasarana.
Pada poin Komputer /laptop harus sesuai spesifikasi yang telah ditentukan untuk
mendukung E-monev dan setiap OPD Harus Memiliki Laptop Atau Komputer
Khusus Untuk E-Monev Agar Tidak Menggagu Opekriterianal Kegiatan Yang
Lain. Sedangkan saran penelitian ini adalah hendakya pemerintah meningkatkan
efisiensi, kepuasan, dan keadaptasian pada Penerapan e-monev dalam
Pembangunan di Provinsi Bengkulu pada masa yang akan datang sehingga
penerapan e-monev akan lebih baik lagi. Hendaknya kedepan Pemerintah
Pembangunan di Provinsi Bengkulu agar mengambil kebijakan sehingga dapat
meningkatkan Sumber Daya Manusia dan Sistem informasi yang masih kurang
optimal dan mempertahankan dan meningkatkan Sarana dan Prasara yang menjadi
Pendukung Penerapan E-monev dalam Pembangunan di Provinsi Bengkulu.
Adanya sanksi (funishment) bagi OPD yang terlambat untuk menginput data
realisasi dana dekon dan TP ke dalam aplikasi e-monev. Sanksi yang diberikan
bisa berupa teguran lisan ataupun tulisan dari Bappeda dan Bappenas.
Faktor penghambat dalam penerapan e-monev dalam pembangunan di provinsi
Bengkulu adalah sumber daya manusia dimana kurangnya SDM yang memiliki
spesifikasi khusus untuk pengelolaan e-monev. Dan juga sarana dan prasarana
yaitu jaringan internet yang tidak lancar, serta s istem informasi yang belum
terintegrasi dengan pelaporan keuangan dari instansi lain. Untuk penyampaian
laporan jika kegiatan di luar daerah terkendala pada tranportasi seperti
pembangunan yang di daerah. Dalam aplikasi e-monev setiap kegiatan wajib
mengupload dokumentasi tahapan pelaksanaan kegiatan sementara petugas
operator terkadang tidak dilibatkan langsung pada saat program kegiatan itu
berlangsung.
Sedangkan faktor pendukung adalah keinginan besar dari
pemerintah Provinsi Bengkulu untuk menerapkan e-monev sebagai mungkin
dalam pelaksanaan pembangunan di Provinsi Bengkulu. Keywords: Pelaksanaan e-monev, Proses Pembangunan