PENGARUH PENAMBAHAN SERAT KULIT PINANG DAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR (Kajian terhadap Adukan Mortar 1Pc : 3Ps dan 1Pc : 5Ps)

Mortar adalah campuran antara agregat halus, air, dan semen portland dengan
komposisi tertentu. Mortar digunakan dalam konstruksi struktural dan
nonstruktural. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan mortar
menggunakan serat kulit pinang (SKP) dan abu ampas tebu (AAT) dengan
persentase yang sama pada adukan mortar 1Pc : 3Ps dan 1Pc : 5Ps. Variasi SKP
dan AAT yang digunakan adalah 2%, 5%, 10%, 15%, dan 20% terhadap berat
volume mortar. Rentang nilai initial flow yang disyaratkan yaitu 70%-115%.
Benda uji mortar berbentuk kubus dengan ukuran 50 mm x 50 mm x 50 mm
sebanyak 10 variasi SKP dan AAT dengan jumlah benda uji kubus mortar
sebanyak 9 benda uji pada setiap variasinya. Pembuatan dan pengujian kuat
tekan mortar pada umur 28 hari mengacu pada SNI 03-6825-2002. Nilai kuat
tekan mortar normal 1Pc : 3Ps yaitu 25,95 MPa dan nilai kuat tekan mortar
variasi optimum yaitu pada variasi SKP dan AAT 5% sebesar 30,81 MPa
dengan persentase peningkatan sebesar 18,73% dari mortar normal. Nilai kuat
tekan mortar normal 1Pc : 5Ps yaitu 15,37 MPa dan nilai kuat tekan mortar
variasi optimum yaitu pada variasi SKP dan AAT 2% sebesar 19,74 MPa
dengan persentase peningkatan sebesar 28,42% dari mortar normal.
Kata kunci : mortar, serat kulit pinang, abu ampas tebu, kuat tekan