UNJUK KERJA MESIN BENSIN DENGAN BAHAN BAKAR CAMPURAN BENSIN DENGAN BIOETHANOL DARI BAHAN BAKU SINGKONG

Perkembangan teknologi dari era ke era semakin pesat, diantaranya pada
industri otomotif akibatnya kosumsi bbm khussusnya premiun semakin
meningkan. Sementara itu dengan semakin meningkatnya penggunakan bahan
bakar minyak (BBM) maka semakin menipisnya cadangan bahan bakar minyak
(BBM) yang merupakan bahan bakar fosil yang menurut sifatnya termasuk bahan
bakar tak terbaharukan. Penggunaan bahan bakar alternatif menjadi sangat penting
dan tidak dapat dihindarkan lagi jika tidak ingin terjadi krisis energi yang sangat
serius. Salah satu bahan bakar alternatif yang dapat digunakan adalah Bioethanol.
Dalam penggunaan nya bioethanol di campur dengan bahan bakar premium hal
ini di karenakan bioetanol belum dapat di gunakan sebagai pengganti premium
murni. Pada pengujian ini menggunakan bioethanol dari bahan baku singkong
Persentase campuran bioethanol (C2H5OH) di dalam premium adalah sebesar
B0(0%), B5(5%), B10(10%), B15(15%) dan B20(20%) berbasis volume. Media
pengujian yang digunakan yaitu pada mesin motor bensin 4 langkah 1 silinder 100
cc dengan menggunakan Motor Supra Fit Tahun 2004. Pengujian dilakukan
menggunakan dinamometer dan dilakukan pada rangka kendaraan tersebut, serta
hanya menggunakan reduksi gigi 1 dan 2. Hasil dari pengujian di dapatkan niai
torsi yang tinggi pada kadar 20% yaitu sebesar 2,5559Nm pada reduksi gigi 1 dan
2,8724Nm pada reduksi gigi2. Serta memperoleh daya sebesar 3,1138hp pada
reduksi gigi 1 dan 2,0602hp pada reduksi gigi 2. Secara analisa campuran
bioethanol lebih baik digunakan dibandingkan dengan premium murni.
Pencampuran bioethanol dengan kadar 20% lebih efisiensi karena memiliki niai
SFC yang rendah hal ini berbanding terbalik dengan nilai torsi dan daya, dengan
memiliki nilai SFC sebesar 0,4900kg/hp∙h pada reduksi gigi 1 dan 0,8929kg/hp∙h
pada reduksi gigi 2.
Kata Kunci : Bioethanol, Premium, Persentase Campuran, Performa