ANALISIS SEKTOR-SEKTORPEREKONOMIANUNGGULAN DI PROVINSIBENGKULU

Provinsi Bengkulu termasuk dalam daerah dengan laju pertumbuhan ekonomi
yang fluktuatif dalam 5 (lima) tahun terakhir ini dengan kecenderungan terus
mengalami penurunan. Kondisi laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu
masih berada di urutan ke-5 dari 10 Provinsi yang ada di Sumatera. Selain itu
pada tahun 2018 dan 2019 laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu bahkan
lebih rendah dari capaian laju pertumbuhan nasional Indonesia.. Penelitian ini
bertujuan untuk: 1) Untuk menganalisis/ menentukan sektor basis dan non basis
dalam perekonomian di Provinsi Bengkulu berdasarkan data PDRB tahun 2015
2019, 2) Menganalisis keunggulan kompetitif dan spesialisasi sektor-sektor
perekonomian di Provinsi Bengkulu, 3) Menentukan sektor-sektor unggulan
perekonomian di Provinsi Bengkulu.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Data yang digunakan berupa data
sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi dari Badan Pusat Statistik. Analisis
dilakukan dengan metode Location Quotient (LQ), Shift-Share dan Penggabungan
keduanya (overlay).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tujuh belas sektor perekonomian di
Provinsi Bengkulu terdapat sembilan sektor perekonomian yang memiliki indeks
LQ ≥ 1sehingga dapat dikategorikan sebagai sektor basis perekonomian Provinsi
Bengkulu yang terdiri dari: 1) Sektor Pengadaan Air; Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang; 2) Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib; 3) Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; 4)Jasa Pendidikan;
5) Transportasi dan Pergudangan; 6) Real Estat; 7) Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial; 8) Jasa Perusahaan dan 9)Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor.
Selanjutnya dari hasil perhitungan dan analisis Shift-Share didapatkan sektor
sektor ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif dan spesialisasi meliputi
delapan sektor perekonomian di Provinsi Bengkulu, antara lain: 1) Pertambangan
dan Penggalian; 2) Pengadaan Listrik dan Gas; 3) Konstruksi; 4) Perdagangan
Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; 5) Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum; 6) Real Estat; 7) Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib dan 8) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial.
IX
Hasil penggabungan dari hasil perhitungan LQ dan shift-share yang bertujuan
untuk dapat melihat deskripsi kegiatan perekonomian yang menjadi basis dan
potensial/ memiliki keunggulan kompetitif dan berspesialisasi dari sektor-sektor
potensi ekonomi di Provinsi Bengkulu, terdapat empat sektor perekonomian yang
meliputi: 1) Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor; 2) Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib; 3) Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan 4) Sektor Real Estat.
Pemerintah daerah, pihak swasta dan masyarakat serta seluruh stake holder terkait
agar tetap memberi prioritas pada sektor ekonomi basis dalam pembangunan
daerah, karena sektor basis ini memiliki pengaruh besar terhadap PDRB daerah
yang secara langsung banyak menyerap tenaga kerja sehingga nantinya akan
berpengaruh juga dengan pendapatan daerah. Semakin besar pertumbuhan sektor
basis maka semakin besar pula pendapatan daerah, sehingga dapat memberikan
pengaruh pada peningkatan belanja pemerintah selain itu selain daripada itu,
pemerintah daerah dan seluruh stake holder terkait juga agar dapat
mengembangkan sektor-sektor perekonomian unggulan yang merupakan sektor
ekonomi basis yang memiliki keunggulan kompetitif dan berspesialisasi dari
sektor-sektor potensi ekonomi di Provinsi Bengkulu yang memiliki nilai lebih dari
daerah lain di Indonesia yang memiliki peluang untuk lebih berkembang pesat
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya sehingga perlu dirumuskan
kebijakan pembangunan daerah dengan membuat strategi yang tepat untuk dapat
mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah Provinsi Bengkulu